Thursday, January 23, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Penyebaran Covid-19 Di Timur Tengah Tak Terbendung

journalist-avatar-top
By
Friday, April 3, 2020 14:50
13
penyebaran_covid_19_di_timur_tengah_tak_terbendung

penyebaran covid 19 di timur tengah tak terbendung

Indocafe

Kairo,MISTAR.ID

Penyebaran viruscorona di negara-negara Timur Tengah semakin mengkhawatirkan. WHO mencatat terjadi lonjakan hampir dua kali lipat dari seminggu sebelumnya. Kasus naik hampir 60.000. Organisasi kesehatan dunia itu, Kamis (02/04/2020), mengimbau negara di kawasan itu perlu bertindak cepat.

“Beberapa negara paling rentan yang tidak memiliki sistem kesehatan yang baik, melaporkan kasus baru peningkatan kasus itu,” kata Ahmed Al-Mandhari, Direktur WHO untuk wilayah Mediterania Timur.

Wilayah tugas Ahmed meliputi Pakistan, Afghanistan, Somalia dan Djibouti, juga negara-negara Timur Tengah.

“Bahkan di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih kuat, kita telah melihat lonjakan yang mengkhawatirkan terkait jumlah kasus dan kematian yang dilaporkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Kecuali Iran yang telah melaporkan lebih dari 50.000 kasus, jumlah orang yang mengidap virus corona di Timur Tengah relatif rendah dibandingkan dengan Eropa, Amerika Serikat dan Asia.

Tetapi, para pejabat kesehatan khawatir bahwa kasus-kasus penyakit pernapasan akibat virus yang sangat menular itu tidak banyak dilaporkan.

Para pejabat juga khawatir bahwa banyak negara, dengan pemerintahan yang lemah serta sistem kesehatan yang rusak karena konflik, akan kewalahan mengatasi penyebaran wabah tersebut.

“Saya memperingatkan dengan sangat serius betapa darurat keadaan ini,” kata Mandhari. “Peningkatan jumlah kasus menunjukkan bahwa penularan terjadi dengan cepat di tingkat lokal dan masyarakat.”

“Kita masih punya peluang, tetapi peluang ini tertutup hari demi hari,” ia menambahkan.

WHO mengatakan jumlah kasus corona di kawasan itu telah meningkat menjadi 58.168 dari 32.442 pada tanggal 26 Maret, yaitu ketika kasus COVID-19 secara global melampaui angka satu juta.

Salah satu negara yang paling parah terkena dampak konflik adalah Yaman. Untuk negara itu, Bank Dunia mengatakan, Kamis pihaknya akan menyediakan dana darurat senilai $26,9 juta dolar AS (sekitar Rp444 miliar) guna membantu WHO serta otoritas lokal meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi, menampung dan merawat para pasien viruscorona.

Walau Yaman belum melaporkan satu pun kasus viruscorona. Tapi, negara itu dianggap sangat rentan karena konflik lima tahun telah membawa sistem kesehatannya ke jurang kehancuran.

sumber : antara.com
editor : mahadi

TAGS
journalist-avatar-bottomLuhut