14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Pembakaran Al Quran Marak di Swedia dan Denmark, OKI Gelar Rapat Luar Biasa Hari ini

Jakarta, MISTAR.ID

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan mengadakan pertemuan luar biasa Senin (31/7/23) untuk menanggapi meluasnya pembakaran kitab suci Islam, Al-Qur’an, di Swedia dan Denmark.

Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara anggota OKI (CFM) akan bertemu secara daring.

Mereka merujuk pada “provokasi menghina” Al-Qur’an yang berulang-ulang di kedua negara.

“Pertemuan itu akan membahas kebangkitan Islamofobia di Eropa dan langkah-langkah khusus yang dapat diambil untuk memerangi fenomena tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan dikutip Anadolu Agency.

Baca juga: Pemerintah Irak Usir Duta Besar Swedia Buntut Rencana Pembakaran Al Quran

Pernyataan itu kemudian dilanjutkan, “Dan untuk menetapkan posisi bersama di OKI melawan serangan keji ini.”

Turki adalah negara anggota OKI. Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan akan menghadiri pertemuan virtual para menteri luar negeri OKI.

Seperti dilansir Radio Pakistan News, pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara anggota juga akan mempertimbangkan pernyataan akhir yang dikeluarkan Komite Eksekutif.

Komite Eksekutif OKI mengadakan pertemuan pertamanya di Jeddah pada 2 Juli. Sekretaris Jenderal organisasi itu, Hissein Brahim Taha, juga menyampaikan isi pernyataan akhir saat melakukan panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Swedia.

Baca juga: Diduga Akibat Pembakaran Alquran, PM Kristersson: Swedia Jadi Sasaran Prioritas

Selama percakapan, Taha mengungkapkan ketidaksenangan negara-negara anggota atas kejadian berulang kali menghina Al-Quran dengan kedok kebebasan berbicara, menurut situs resmi OKI.
Taha kemudian meminta otoritas Swedia untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.

Pertemuan luar biasa anggota Dewan OKI diselenggarakan atas permintaan Arab Saudi dan Irak. Pertemuan ini juga sebagai respon atas rentetan pembakaran Al-Quran di Swedia dan Denmark.

Dua negara Eropa menjadi pusat perhatian setelah rentetan pembakaran Al-Quran di Swedia dan Denmark.

Baca juga: Dampak Pembakaran Alquran, Oposisi Minta Pemerintah Swedia Tanggung Jawab

Salah satu aksi pembakaran kitab suci terjadi di depan kedutaan Irak di Kopenhagen. Tindakan serupa terjadi di depan kedutaan Irak di Stockholm. Saat itu, Alquran diinjak dan ditendang oleh Salwa Momika.

Tindakan ini dikutuk secara internasional. Bagi Swedia, keputusan ini mempersulit mereka untuk bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). (Mtr/hm21)

Related Articles

Latest Articles