Erupsi Gunung Berapi Kongo Hancurkan Ratusan Rumah, 15 Tewas, 170 Anak Hilang
erupsi gunung berapi kongo hancurkan ratusan rumah 15 tewas 170 anak hilang
Goma, MISTAR.ID
Aliran lahar panas akibat erupsi gunung berapi Nyiragongo di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) telah menghancurkan ratusan rumah dan menewaskan setidaknya 15 orang hingga Minggu (23/5/21). Otoritas Kota Goma khawatir jumlah korban tewas dapat bertambah seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan.
Dari 15 korban, sembilan di antaranya tewas dalam kecelakaan lalu lintas di saat warga melarikan diri dari ancaman lava. “Empat orang tewas saat berusaha melarikan diri dari penjara di tengah erupsi, dan dua lainnya tewas terbakar,” ucap juru bicara Pemerintah RD Kongo Patrick Muyaya, dilansir dari laman media, Senin (24/5/21).
Lebih dari 170 anak-anak dikhawatirkan hilang dan 150 lainnya terpisah dari keluarga mereka, menurut data terbaru UNICEF. Salah satu agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa itu berencana membentuk pusat penampungan untuk membantu anak-anak yang terpisah dari orang tua mereka.
Baca juga: Gunung Nyiragongo Meletus Warga Kongo Panik, Larva Capai Bandara Goma
Lava gunung Nyiragongo berhenti di dekat distrik Buhene di pinggiran Kota Goma, menghancurkan ratusan rumah dan beberapa bangunan besar. Upaya rekonstruksi diperkirakan dapat memakan waktu berbulan-bulan.
“Semua rumah di Buhene terbakar,” kata seorang warga bernama Innocent Bahala Shamavu. Aliran lava sempat mengenai salah satu ruas jalan raya penghubung kota Goma dan Beni, yang otomatis memutus upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan. Beruntung, bandara di kota Goma tak terkena aliran lava.
Guncangan seismik terasa tak lama usai erupsi. “Warga diminta tetap waspada, menghindari perjalanan non-esensial, dan mengikuti arahan petugas,” tutur Muyaya.
Erupsi gunung Nyiragongo pernah terjadi di tahun 2002, yang menewaskan 250 orang dan membuat 120 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Dalam erupsi terbaru, otoritas Rwanda mengatakan lebih dari 3.000 warga RD Kongo telah memasuki wilayah mereka dari Goma sejak Sabtu kemarin. (medcom/hm09)