21.5 C
New York
Saturday, June 29, 2024

Dampak Blokade Israel, Sebagian Warga Gaza Menderita Kelaparan Ekstrem

Gaza, MISTAR.ID

Hampir seluruh warga di Jalur Gaza menderita kelaparan tingkat kerawanan pangan akut yang buruk atau ekstrem akibat adanya blokade Israel. Termasuk setengah juta orang yang menderita kelaparan, berdasarkan pemantau kelaparan global.

Laporan oleh Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) ada menemukan lebih dari 20% dari 2,2 juta rumah tangga warga Gaza tidak makan sepanjang hari dan malam, di tengah perang dan pengepungan Israel selama 8 bulan di Gaza.

“Lebih dari separuh rumah tangga Palestina telah menukar pakaian mereka dengan uang untuk membeli makanan. Sedangkan sepertiganya harus memungut sampah untuk dijual,” tulis laporan yang didukung PBB tersebut yang disadur dari sindonews, Rabu (26/6/24).

Baca juga : Israel Kian Ganas, Kota Rafah Berada di Ujung Tanduk

Pada Maret, IPC memperingatkan kelaparan akan segera terjadi di Gaza, memproyeksikan hal itu dapat terjadi pada akhir bulan Mei. Laporan itu menambah tekanan pada Israel, yang selama berbulan-bulan telah memberlakukan pengepungan ketat di daerah kantong Palestina tersebut dengan menghalangi pengiriman makanan pokok yang menyelamatkan nyawa dan barang-barang medis.

Penyelidik independen PBB menyebut Israel menggunakan kelaparan warga Palestina sebagai senjata perang sebagai bagian dari kebijakan yang merupakan hukuman kolektif bagi warga sipil.

Di tengah kemarahan internasional, otoritas Israel beri celah memperbaiki akses pangan di beberapa daerah, mengurangi ancaman kelaparan yang akan segera terjadi yang diproyeksikan terjadi pada Maret, berdasarkan catatan IPC.

Baca juga : Dampak Minyak Langka, Rumah Sakit di Gaza Berhenti Beroperasi

Namun, kondisi telah memburuk dalam beberapa pekan terakhir dengan warga yang menyebut pembatasan ketat Israel kembali diberlakukan, sehingga meningkatkan krisis kelaparan lagi.

Invasi darat Israel ke Rafah, di Gaza selatan, termasuk perebutan penyeberangan Rafah, telah menutup beberapa rute ke daerah kantong itu untuk truk bantuan kemanusiaan. IPC menyebut perbaikan yang diamati setelah laporan bulan Maret seharusnya ‘tidak memberikan ruang untuk berpuas diri’ tentang risiko kelaparan yang berpotensi terjadi dalam beberapa pekan dan bulan nantinya. (snd/hm18)

Related Articles

Latest Articles