Jakarta, MISTAR.ID
Kepolisian Kenya menembaki para pedemo yang menolak undang-undang kenaikan pajak di depan gedung Parlemen di Nairobi, Selasa (25/6).
Sedikitnya 10 pedemo tewas hingga berita ini dipublikasi akibat berondongan anggota polisi yang berupaya membubarkan massa pedemo tersebut.
Para pedemo sebelumnya mengepung gedung parlemen yang saat itu anggota parlemen mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) kenaikan pajak. Warga Kenya memprotes kebijakan itu karena RUU tersebut bakal semakin mencekik kehidupan rakyat di negara itu.
Polisi melepaskan tembakan peluru tajam setelah sebelumnya gagal membubarkan massa dengan gas air mata dan meriam air.
Baca juga:Kenya Dilanda Banjir, 32 Orang Tewas
Petugas paramedis membeberkan kepada Reuters sedikitnya 10 orang tewas akibat tembakan polisi. Jurnalis Reuters juga baru menghitung sedikitnya lima jenazah pedemo yang tewas di lokasi demonstrasi.
“Kami ingin membubarkan parlemen dan mendesak setiap anggota parlemen segera turun dan mengundurkan diri,” ujar salah satu pedemo, Davis Tafari, kepada Reuters.
Para pedemo memprotes UU pajak yang akan menaikkan pajak lantaran biaya hidup di Kenya saat ini sudah amat tinggi.
Baca juga:Viral Jokowi Diminta Tentara Mundur Saat Upacara di Kenya, Kok Bisa?
“Kami sibuk kerja setiap hari, tapi tak satu pun yang mampu kami beli karena biaya hidup sudah amat mahal belakangan ini,” kata salah satu pedemo Daniel Mwangi.
“Kami tidak memiliki pekerjaan lagi sehingga kami berada di sini (demo) setiap hari. Jika kami tidak bisa mencari penghidupan lagi, setidaknya kami mati untuk suatu tujuan,” ujarnya menambahkan. (cnn/hm06)
