13.9 C
New York
Friday, April 12, 2024

Crane Raksasa Mulai Beroperasi Bersihkan Puing-puing Jembatan Baltimore

Baltimore, MISTAR.ID

Crane terbesar di pantai Timur Amerika Serikat (AS) di atas pelabuhan Baltimore sejak Jumat (29/3/24), mulai beroperasi untuk membersihkan puing-puing Jembatan Francis Scott Key.

Jembatan itu runtuh usai ditabrak kapal kargo berbendera Singapura, Dali, Selasa (26/3/24) subuh waktu setempat. Para kru masih melakukan survei terhadap kerusakan hingga Jumat tengah hari.

Seperti dilaporkan Reuters, crane yang dapat mengangkat beban hingga 1.000 ton itu tiba pada malam Kamis dan kemungkinan besar akan mulai mengangkut puing-puing keluar dari air pada Sabtu pagi.

Satu unit crane serupa sedang dalam perjalanan ke Baltimore dan diharapkan tiba segera untuk membantu upaya pembersihan.

Baca juga: Jembatan di Baltimore Runtuh Ditabrak Kapal Kontainer, Selusin Mobil Tercebur ke Sungai

Otoritas negara bagian Maryland dan federal berfokus pada membersihkan pelabuhan yang sibuk dan membangun kembali jembatan.

Kapal kargo Dali menabrak tiang penyangga, diduga akibat kehilangan daya sehingga mengakibatkan struktur jembatan runtuh serta membuat 8 pekerja terpental ke dalam air sungai.

Dua dari pekerja tersebut telah ditemukan selamat, sedangkan enam lainnya diduga tewas. Penyelam telah menemukan dua mayat pekerja konstruksi yang sedang memperbaiki jembatan pada saat terjadi tabrakan.

Empat lainnya diyakini masih tenggelam di dalam sungai. Seluruh pekerja adalah imigran dari Meksiko dan Amerika Tengah.

Gubernur Maryland Wes Moore dalam konferensi pers, Kamis (28/3/24) mengatakan, menemukan jenazah korban yang masih hilang menjadi prioritas utama.

Kru pembersih juga harus mencari cara bagaimana mengeluarkan kapal dengan ribuan kontainer dan terjebak oleh puing-puing jembatan.

“Dali hampir sepanjang Menara Eiffel, dan tersangkut oleh Jembatan Key di atasnya. Kami berbicara tentang 3.000 atau 4.000 ton baja yang berada di atas kapal itu. Inilah pekerjaan yang harus kami lakukan,” kata Moore, seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Jepang Setuju Jual Pesawat Tempur

Beberapa jam setelah permintaan Moore untuk dana darurat, pemerintah federal telah mengucurkan $60 juta kepada Maryland untuk membersihkan puing-puing dan mulai membangun kembali jembatan.

Ini menjadi gambaran betapa pentingnya infrastruktur tersebut bagi industri pengiriman dan transportasi di pantai timur AS atau lebih dikenal dengan East Seaboard.

Tiga hari setelah tragedi, sekitar 15.000 orang pekerja yang terkait dengan operasi pelabuhan harian harus ditangguhkan.

Presiden senat negara bagian Maryland mengatakan, legislator berencana untuk mengesahkan undang-undang darurat yang akan memberi ganti rugi pendapatan bagi mereka yang terdampak.

Baca juga: 36 Tentara Rezim Assad Tewas dalam Serangan Israel di Suriah

Pelabuhan Baltimore merupakan pintu masuk sebagian besar impor mobil AS dan merupakan satu dari empat pelabuhan di pantai timur AS yang memiliki kanal 50 kaki yang dibutuhkan kapal kargo lebih besar.

Agensi peringkat obligasi Moody’s Investors Service mengatakan, kondisi tersebut menimbulkan risiko ekonomi sementara di wilayah itu.

Moody’s dalam laporannya menyebutkan, mengganti jembatan berusia 47 tahun mungkin akan butuh waktu bertahun-tahun.  Namun, pelabuhan yang operasinya baru-baru ini melampaui level sebelum pandemi, bisa dibuka kembali dalam beberapa minggu, jika puing-puing cepat dibersihkan.

“Selama pelabuhan ditutup, pengalihan impor otomotif dan kargo lainnya ke pelabuhan East Coast lainnya akan merusak keuntungan Baltimore sebagai pelabuhan terdekat ke Midwest, yang merugikan operator terminal,” kata laporan tersebut. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles