13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ini Penyebab Cadangan Devisa Indonesia Turun di Maret 2024

Jakarta, MISTAR.ID

Pihak Bank Indonesia (BI) membukukan cadangan devisa Indonesia di penghujung bulan Maret 2024 tetap tinggi sebesar US$ 140,4 miliar.

Tetapi angka itu melorot dibandingkan posisi pada akhir Februari 2024 sebesar US$ 144,0 miliar.

Disebutkan Asisten Gubernur BI/Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, penurunan posisi cadangan devisa itu dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi, dan keperluan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan dunia.

Baca juga:Menunggu Rilis Data Cadangan Devisa Indonesia, Rupiah Menguat

“Kedudukan cadangan devisa itu seimbang dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berkedudukan di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” paparnya lewat keterangan tertulis, pada Jumat (5/4/24).

BI berpendapat, stok devisa dimaksud mampu menyokong ketahanan sisi eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan metode keuangan.

Lanjut Erwin, BI memperhatikan stok devisa bakal tetap memadai, didukung stabilitas dan segi pandang ekonomi nasional yang terjaga, seiring dengan sinergi tanggapan bauran keputusan ditempuh BI dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga:Devisa Pariwisata Indonesia di 2023 Ditargetkan Sebesar USD 7 Miliar

Di akhir Februari 2024 cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan. Itu disebabkan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Erwin menuturkan, Februari 2024 stok cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 144,0 miliar, melorot tipis dari posisi Januari 2024 sebesar US$ 145,1 miliar. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles