11.1 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Antisipasi Kenaikan Harga Imbas El Nino, Pemerintah Batasi Pembelian Beras di Toko Ritel

Jakarta, MISTAR.ID

Harga beras yang belum bisa distabilkan membuat pemerintah membuat kebijakan untuk pembatasan pembelian beras di toko ritel. Hal itu dibenarkan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)  Arief Prasetyo Adi, Selasa (3/10/23).

Namun Arief menegaskan bahwa beras yang dibatasi hanya berlaku untuk beras yang berasal dari Bulog. Dimana beras non komersial hanya dapat dibeli paling banyak 10 kg dari toko ritel.

“Kalau untuk beras komersial, itu tergantung dari kebijakan ritel masing-masing,” kata Arief.

Arief menegaskan beras SPHP berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang digelontorkan ke masyarakat demi menstabilkan pasokan dan harga. Ia menyebut guyuran beras SPHP ke pasar sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga:Siantar Inflasi 0,16 Persen, BI Ungkap Prakiraan Penyebab Kenaikan Harga Beras

Pembatasan beras SPHP di toko ritel diklaim Bapanas mendorong masyarakat untuk berbelanja dengan bijak. Langkah ini juga dilakukan untuk menangani dampak El Nino.

Pembatasan dilakukan, kata Arief, karena harga beras itu sudah ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.900 per kg dengan kualitas premium.

“Tentunya masyarakat kami ajak bersama untuk senantiasa berbelanja bijak yang artinya sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu belanja berlebihan di atas kebutuhan normal,” sambungnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita memastikan pasokan beras masih cukup, di mana gelontoran terus dilakukan ke semua lini. Bulog berjanji akan terus membanjiri pasar dengan stok CBP sebagai bentuk intervensi pasar bersama pemerintah.

Baca juga:Harga Beras yang Meroket Sumbang Inflasi di Sumut pada September 2023

Per 2 Oktober, Bulog sudah mengguyur beras SPHP di tingkat konsumen hingga 799 ribu ton. Wilayah yang paling banyak digelontorkan selama 2023 ini adalah DKI Jakarta dan Banten dengan total 174 ribu ton.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey membenarkan pembatasan ini. Ia menyebut pembatasan dilakukan demi mengatasi panic buying mengingat mahalnya harga beras di tengah mengkhawatirkannya pasokan imbas El Nino.

Baca juga:Redam Harga Beras, Pemko Siantar Gelar Pasar Murah Hingga 27 September

“Betul, betul (ada pembatasan di ritel). Jadi, ini sesuai dengan arahan dalam pertemuan dengan instansi terkait, yakni ada Bapanas dan Bulog dalam pembicaraan bersama kami peritel. Jadi pembatasan ini antara 2 kemasan-3 kemasan per konsumen itu maksud tujuannya agar ada pemerataan,” kata Roy kepada CNNIndonesia.com.

Namun, ia berjanji mencabut batas maksimal pembelian beras di ritel jika stok sudah melimpah, termasuk jika beras impor sudah masuk ke tanah air.(cnn/hm17)

Related Articles

Latest Articles