Proyek Dinas BMBK Sumut di Dairi Diduga Dikerjakan Tanpa Pengawasan


proyek dinas bmbk sumut di dairi diduga dikerjakan tanpa pengawasan
Dairi, MISTAR.ID
Pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan jembatan untuk kepentingan strategis daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diduga dikerjakan tanpa pengawasan pihak Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi, pada Selasa (30/1/24).
Lokasi pekerjaan di Jalan Provinsi ruas Tiga Baru Pegagan Hilir-Palding Jaya Sumbul Tigalingga, Kabupaten Dairi. Terpantau di lapangan, papan proyek tidak ada dan sebagian hasil pekerjaan jalan hotmix sudah mengalalami retak berpori-pori, serta marka jalan telah dibuat. Para pekerja masih terlihat mengerjakan cor beton dranaise menggunakan truk molen bermerek Waskita.
Di lokasi, pria mengaku bernama Arifin mengenakan baju merek PT BMIS ketika ditanyai sejumlah wartawan menuturkan, dirinya hanya pengawas para pekerja.
Baca juga:Proyek PUTR Dairi Dinilai Banyak Bermasalah, Pejabat Sulit Dimintai Tanggapan
Saat ditanya asal sumber proyek dan pengawas di lapangan, Arifin mengarahkan awak media menemui pria bermarga Simangunsong di basecamp di lokasi proyek, sembari membenarkan PT BMSI dalam pekerjaan itu selaku subkon dari penyedia jasa Waskita-SMJ-Utama-KSO
Ditemui di basecamp, Simangunsong menuturkan, dirinya yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek tersebut. Terkait sumber proyek, tidak adanya papan proyek, begitu juga konsultan pengawas dan pejabat pengawas dari Dinas BMBK Provinsi Sumut, Simangunsong tidak bisa menjelaskan, dengan dalih menghubungi oknum anggota TNI yang diakuinya juga sebagai pegawas proyek.
“PT BMIS sebagai pelaksana proyek. Sementara pekerjaannya merupakan proyek untuk meningkatkan sarana prasarana perhubungan kepentingan strategis daerah Provinsi Sumut,” sebut Simangunsong.
Ditanya kembali siapa penanggung jawab proyek dari Dinas BMBK Sumut itu, Simangsong mengaku tidak mengetahuinya.
Baca juga:DPRD Sumut: Proyek Lapangan Adam Malik Muncul Tetiba
Sebelumnya, pantauan sejumlah wartawan jika pekerjaan proyek disinyalir tidak sesuai spesifikasi. Pasalnya kondisi badan jalan hotmix sudah ada retak-retak dan berpori-pori. Demikian juga warmes tikar dan cor beton dranaise diduga tidak sesuai bestek.
Terpisah, UPT Sidikalang ketika dikonfirmasi mistar.id melalui salah seorang pegawai yang tak bersedia disebut namanya menuturkan, pihaknya selaku Satuan Tugas (Satgas). Sementara masa kontrak proyek berakhir 3 Desember 2023 lalu.
Menanggapi pekerjaan yang masih berlangsung di lapangan, apakah kontrak diperpanjang atau tidak, pegawai tersebut menyampaikan, agar ditanyakan ke Provinsi. (manru/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Kinerja Nol, Pedagang Tuntut Pemkab Dairi Bubarkan PD Pasar