5.6 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Rayakan Kekalahan Timnas di Piala Dunia, Pria Iran Ditembak Mati

Jakarta, MISTAR.ID

Seorang pria di bagian utara Iran diduga dibunuh oleh petugas keamanan saat pengunjuk rasa anti-pemerintah secara terbuka merayakan kekalahan timnas mereka di Piala Dunia. Para aktivis menyebut, pria bernama Mehran Samak itu ditembak di bagian kepala setelah membunyikan klakson mobilnya di Bandar Anzali pada Selasa (29/11/22) malam.

Sementara itu dilihat dari rekaman video dari kota lain, menunjukkan kerumunan orang yang bersorak dan berdansa di jalan, sebagai tanda perayaan kegagalan timnas Iran di Piala Dunia. Belakangan banyak warga Iran menolak mendukung timnas sepak bola mereka di Qatar karena menganggapnya mewakili pemerintah Republik Islam.

Media yang berafiliasi dengan pemerintah menyalahkan adanya kekuatan musuh, baik di dalam maupun di luar Iran karena memberikan tekanan kepada para pemain timnas sehingga mereka kalah 1-0 dari Amerika Serikat pada laga penentuan grup.

Baca Juga:Pria Iran yang Menginspirasi Film The Terminal Meninggal di Bandara Paris

Sebelumnya para pemain timnas Iran tidak menyanyikan lagu kebangsaan mereka pada pertandingan pertama, sebagai ekspresi nyata solidaritas dengan pengunjuk rasa. Saat itu Iran dikalahkan Inggris 6-2. Tapi pada laga selanjutnya berbeda lagi. Lagu kebangsaan Iran dinyanyikan timnas pada pertandingan melawan Wales. Timnas Iran menang 2-0 dan dilanjutkan dengan pertandingan penuh nuansa politik melawan timnas AS.

Sejumlah pengunjuk rasa melihat lagu kebangsaan yang dinyanyikan timnas Iran sebagai bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan masyarakat. Di sisi lain, ada juga laporan yang menyebutkan timnas mendapat tekanan kuat dari otoritas Iran.

Konflik politik yang tak berkesudahan di Iran dimulai 10 minggu lalu setelah kematian perempuan 22 tahun, Mahsa Amini saat menjalani penahanan polisi moral di Tehran. Mahsa dituduh melanggar aturan tata cara penggunaan jilbab. Pihak berwenang menanggapi apa yang mereka gambarkan sebagai “kerusuhan” dengan tindak kekerasan di mana kelompok hak asasi manusia Iran yang berbasis di Norwegia mengatakan setidaknya 448 orang tewas, termasuk 60 anak-anak. Lebih dari 18.000 lainnya dilaporkan telah ditangkap.(detik.com/bbc/hm15)

Related Articles

Latest Articles