10 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Perayaan Hari Kemerdekaan AS, 10 orang Tewas Dalam Penembakan Massal

Philadelphia, MISTAR.ID

Penembakan massal di Philadelphia, Baltimore, dan Fort Worth sebelum 4 Juli, hari libur Hari Kemerdekaan AS, menewaskan 10 orang dan melukai 38. Insiden itu memicu seruan baru dari Presiden Joe Biden untuk undang-undang pengendalian senjata.

Tiga orang tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam penembakan massal setelah festival lokal untuk menandai liburan Hari Kemerdekaan AS di Fort Worth, Texas, kata polisi Selasa (4/7/23).

Penembakan massal terpisah di Philadelphia, Pennsylvania pada Senin malam (3/7/23) menewaskan lima orang dan melukai dua lainnya, termasuk seorang anak laki-laki berusia dua tahun dan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun, yang keduanya ditembak di kaki.

Baca juga : Peringatan 4 Juli di AS, 3 Peristiwa Penembakan Massal Guncang Publik

Menurut polisi setempat, dia berdiri ketika tersangka, yang mengenakan rompi antipeluru dan bersenjatakan AR-15, menembaki orang asing itu seperti dilansir dari Reuters.

Penembakan Senin malam terjadi sehari setelah penembakan di sebuah pesta blok lingkungan di Baltimore, Maryland, menewaskan dua orang dan melukai 28 lainnya, sekitar setengah dari mereka adalah anak-anak.

Motif dari ketiga penembakan baru-baru ini masih belum jelas. Amerika Serikat sedang berjuang dengan banyak insiden penembakan massal dan kekerasan senjata.

Baca juga : Peristiwa Penembakan Renggut Nyawa 4 Orang di Philadelphia, Pelaku Ditangkap

Ada lebih dari 340 penembakan massal di negara itu sejauh ini pada tahun 2023, menurut data dari Gun Violence Archive, yang mendefinisikan penembakan massal sebagai insiden di mana setidaknya empat orang ditembak dan dibunuh, selain pria bersenjata itu.

Biden pada hari Selasa mengutuk kekerasan tersebut dan menegaskan kembali seruannya untuk undang-undang senjata AS yang lebih keras. “Bangsa kita telah mengalami gelombang penembakan yang tragis dan tidak masuk akal,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, mendesak anggota parlemen dari Partai Republik “untuk memperdebatkan reformasi akal sehat.”

“Penembakan terbaru terjadi pada peringatan penembakan massal tahun lalu di Highland Park, dekat Chicago, yang menewaskan tujuh orang dan melukai 48 lainnya pada parade Hari Kemerdekaan. Seorang pria berusia 22 tahun tetap ditahan karena melakukan 117 kejahatan atas pembantaian tersebut. (okz/hm18)

Related Articles

Latest Articles