20.7 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Kemungkinan Besar AS Akan Kirim Pasukannya jika Ukraina Kalah dari Rusia

Washington DC, MISTAR.ID

Mantan Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan bahwa Washington akan mengirim pasukan jika Ukraina kalah perang melawan Rusia.

Pence mengemukakan kemungkinan itu dalam sebuah wawancara di acara radio Hugh Hewitt Show, seperti dikutip dari Newsweek.

Pence berkata dalam sebuah wawancara: “Apa yang terjadi di Ukraina bukan hanya perang, itu adalah kekejaman.”

Baca juga: Total 5 Drone Ditembak Jatuh di Moskow, Rusia: Ulah Teroris Ukraina

“Saya yakin tidak akan lama lagi jika Vladimir Putin memenangkan Ukraina. Sebelum militer Rusia melintasi perbatasan (Ukraina), kita harus mengirim pejuang laki-laki dan perempuan untuk melawan mereka,” kata Pence, menurut Newsweek.

Kandidat presiden AS di masa depan adalah tokoh yang paling lantang mendukung Ukraina melawan agresi Rusia sejak Februari 2022. Dia bahkan berkesempatan mengunjungi Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan mengunjungi tempat-tempat yang paling terkena dampak invasi Rusia.

“Saya sangat percaya bahwa adalah kepentingan nasional kami untuk memberikan dukungan militer ke Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi Rusia,” kata Pence tentang kesannya setelah kunjungannya ke Kiev.

Baca juga: Bos Tentara Bayaran Rusia: Situasi Bakhmut Semakin Sulit!

Pence mengaku terinspirasi oleh mantan Presiden AS Ronald Reagan untuk memberikan dukungan penuh kepada Ukraina.

“Saya masih percaya pada doktrin Reagan yang lama. Jika Anda memiliki keinginan untuk melawan musuh Amerika di tanah Anda (Ukraina), kami akan memberi Anda dukungan penuh di sana untuk melawan mereka, sehingga pria dan wanita berseragam (militer) kami tidak harus melawan. Saya akan terus membicarakan ini dalam kampanye ini dan di seluruh negeri,” kata Pence.

Meski sama-sama anggota Partai Republik, sikap Pence terhadap konflik Rusia-Ukraina sangat berbeda dengan sikap calon presiden AS lainnya, Donald Trump.

Baca juga: Puluhan Warga Tewas Akibat Kebocoran Gas di Afrika Selatan

Trump memuji Putin di awal perang tetapi tidak membenarkan invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Trump menghindari menanyakan pihak mana yang akan memenangkan perang antara Rusia dan Ukraina. Dia hanya mengatakan bahwa semua pihak harus mengakhiri perang.

“Kami memberikan banyak peralatan kami, kami tidak memiliki cukup amunisi untuk negara kami sendiri. Kami tidak memiliki banyak amunisi karena kami memberi (Ukraina) terlalu banyak,” kata Trump. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles