Rusia, MISTAR.ID
Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan melarikan diri dari Moskow ketika bos tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin merencanakan kudeta minggu lalu. Rencana kudeta Prigozhin sendiri akhirnya dibatalkan.
Newsweek melaporkan bahwa mantan oligarki Rusia Mikhail Khodorkovsky, memantau gerakan Putin ketika Prigozhin merencanakan kudeta 24 Juni yang lalu.
Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari salah satu kontaknya. Putin meninggalkan Moskow dengan pesawat segera setelah mengetahui rencana Prigozhin.
Baca juga:Â CIA Nilai Perang Rusia-Ukraina Dapat Hancurkan Kekuasaan Putin
Putin dikatakan bersembunyi di kediaman keduanya di Valdai, antara distrik Rusia di Tver dan Novgorod. Tempat tinggalnya berjarak sekitar 402 kilometer dari Moskow.
Absennya Putin selama pemberontakan yang direncanakan memicu spekulasi tentang keberadaan orang nomor satu Rusia itu.
Informasi tentang kontak Khodorkovsky adalah indikasi terbaru dari beberapa sumber, termasuk data pelacakan pesawat, bahwa Putin tidak berada di Moskow saat itu.
Baca juga:Â Tampak Emosi, Putin Berkomentar Pasca Nyaris Dikudeta Tentara Bayaran
“Kami pantau Putin saat itu. Tampak jelas bahwa dia meninggalkan Moskow dan mungkin melarikan diri ke kediamannya di Valdai,” kata Khodorkovsky kepada Newsweek.
Khodorkovsky adalah CEO perusahaan energi Rusia Yukos. Dia kemudian menghabiskan satu dekade di penjara karena mengkritik pemerintah Rusia.
Pria berusia 60 tahun ini adalah pembela demokrasi terbuka untuk Rusia. Khodorkovsky juga sering mengkritik pemerintah Rusia, yang dianggapnya sangat korup.
Baca juga:Â Hampir Dilengserkan, Putin Tetap Didukung Korut Â
Putin kemudian memaafkannya pada 2013. Kebijakan itu tidak serta merta menghentikan Khodorkovsky mengkritik pemerintahan Putin.
Khodorkovsky dituduh sebagai agen intelijen asing, jadi dia memutuskan untuk melarikan diri dari Rusia. Namun, dia mengaku tetap berhubungan dengan anggota dinas rahasia FSB Rusia. (Mtr/hm21).
