19 C
New York
Thursday, May 9, 2024

India Menuntut Pembongkaran Dua Masjid Bersejarah di New Delhi

New Delhi, MISTAR.ID

Perusahaan Kereta Api India (KAI) atau Indian Railways menuding dua masjid bersejarah di New Delhi, yakni Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah, telah melakukan pengambilalihan dan penggunaan lahan pemerintah secara ilegal.

KAI mengirim surat pemberitahuan mendesak kedua masjid untuk menghancurkan bangunan di “tanah perambahan“.

Saluran berita India Today melaporkan dalam laporannya pada Minggu (23/7/23) bahwa KAI mengirimkan surat pengunduran dirinya akhir pekan lalu.

Dalam surat tersebut, KAI menyatakan bahwa tanah yang disita dari Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah adalah milik mereka.

Baca juga : PM India Akhirnya Buka Suara Atas Kekerasan Terhadap 2 Wanita di Manipur

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa “tanah mereka telah diserbu secara ilegal dan mereka mendesak pihak yang terkena dampak untuk secara sukarela menghancurkan bangunan, kuil, masjid atau tempat suci yang tidak sah yang didirikan di properti mereka.”

KAI memperingatkan bahwa jika perambahan tidak diselesaikan dalam waktu yang ditentukan, KAI akan mengambil langkah untuk merebut kembali lahan tersebut.

“Pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut akan bertanggung jawab atas segala kerusakan yang terjadi selama proses tersebut, dengan demikian membebaskan manajemen perkeretaapian dari tanggung jawab apa pun,” bunyi laporan India Today.

Seorang juru bicara KAI mengkonfirmasi laporan Indian Today. Pengurus lokal kedua masjid tersebut mengatakan bahwa Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah dibangun berabad-abad yang lalu dan bersejarah.

Baca juga : Diduga Tersengat Listrik 16 Orang Tewas dan 6 Lainnya Terluka di India

Pejabat di Dewan Wakaf Delhi, yang bertanggung jawab untuk memelihara properti Islam, juga mengatakan bahwa kedua masjid tersebut telah lama dibangun. Menurutnya, persoalan yang muncul saat ini adalah jalur “sub-hukum”.

“Kedua masjid itu berusia lebih dari 400 tahun dan sudah ada sebelum infrastruktur rel kereta api dibangun di dua tempat ini. Masjid-masjid itu juga merupakan bagian dari 123 properti, termasuk masjid, mausoleum, dan kuburan, di mana dewan memiliki pertarungan hukum dengan pusat. Masalah ini sedang menunggu di Mahkamah Agung,” kata pejabat Dewan Wakaf Delhi Mehfooz Mohammad kepada Hindustan Times.

Baca juga : India Bersiap Mengirim Roket ke Kutub Selatan Bulan

Hafiz Matlub Karim, anggota dewan Masjid Bachchu Shah, menulis kepada pemerintah New Delhi atas masalah tersebut.

“Pengumuman tanpa tanda tangan dan stempel merupakan gangguan dan upaya merusak suasana,” katanya seperti dikutip dari Hindustan Times. (republika/hm18)

Related Articles

Latest Articles