7.5 C
New York
Friday, March 29, 2024

Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Gagal! Putin Klaim Tewaskan 600 Tentara Ukraina

Jakarta, MISTAR.ID

Gencatan senjata sementara yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina gagal total. Pasukan Rusia dan Ukraina tetap saling tembak artileri di garis depan akhir pekan ini.

Terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut telah mengirim serangan rudal terhadap gedung-gedung di kota Kramatorsk dan mengklaim telah menewaskan setidaknya 600 tentara Ukraina. Serangan ini adalah operasi balas dendam atas serangan maut dari negara tetangganya.

Ini merupakan buntut serangan Ukraina di sebuah barak Rusia di Makiivka, di bagian wilayah Donetsk yang dikendalikan oleh pasukan Moskow. Akibat serangan tersebut, sedikitnya 89 orang prajurit tewas.

Baca juga:Putin Perintahkan Gencatan Senjata di Ukraina untuk Natal Rusia

Dikatakan Moskow telah menggunakan intelijen yang dapat diandalkan untuk menargetkan pasukan Ukraina. Lebih dari 700 tentara Ukraina ditempatkan di satu asrama dan lebih dari 600 di asrama lain.

“Akibat serangan rudal besar-besaran di titik penempatan sementara unit tentara Ukraina ini, lebih dari 600 prajurit Ukraina tewas,” kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters, Senin (9/1/2023).

Meski demikian dalam laporan sejumlah media Barat lain, serangan rudal Rusia di kota tersebut dilaporkan meleset dari sasarannya. Bahkan, tidak ada tanda-tanda korban yang jelas, menurut penuturan seorang wartawan yang meliputnya.

Tidak ada asrama di timur kota Kramatorsk yang terkena dampak langsung atau rusak parah. Tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa ada tentara pernah tinggal di sana, termasuk tanda-tanda mayat atau jejak darah.

Juru bicara militer Ukraina, untuk wilayah timur, Serhiy Cherevatyi, menggambarkan klaim korban massal sebagai upaya kementerian pertahanan Rusia untuk menunjukkan bahwa pihaknya telah menanggapi serangan Ukraina terhadap tentara Rusia belum lama ini. “Ini adalah operasi informasi dari kementerian pertahanan Rusia,” kata Cherevatyi kepada penyiar Ukraina P.

Serangan Moskow ke Ukraina kini mendekati tanda satu tahun. Namun militer Rusia berada di bawah tekanan domestik untuk keberhasilan medan perang.

Baca juga:Disanksi Eropa, Rusia Kirim Lebih Banyak Minyak Arktik ke China dan India

Cuaca musim dingin yang buruk telah menghambat pertempuran di garis depan. “Meskipun hawa dingin yang membekukan dan mengeraskan tanah dapat membuka jalan bagi kedua belah pihak untuk melancarkan serangan dengan alat berat,” kata gubernur wilayah Luhansk Ukraina, Serhiy Haidai.

Ada juga kekhawatiran yang berkembang bahwa Belarus, sekutu dekat Kremlin, dapat digunakan sebagai pos persiapan untuk menyerang Ukraina dari utara. Pemikiran ini muncul setelah aktivitas militer termasuk rencana latihan penerbangan bersama di negara itu dan pemindahan baru pasukan Rusia ke sana. (cnbc/hm06)

Related Articles

Latest Articles