19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Nek Mardawiah, 50 Tahun Jadi Penjahit Bendera Merah Putih

Asahan, MISTAR.ID

Mardawiah, nenek berusia 68 tahun kelahiran 17 Agustus 1954 tampak bersemangat menjahit bendera meski telah berusia senja.

Kepada wartawan, pada Senin (8/8/22) di kediamannya di Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, di sela kesibukannya menerima order jahitan bendera menjelang Hari Kemerdekaan.

“Kalau jadi tukang jahit sudah ada 50 tahun. Tiap bulan Agustus itu untuk jahit-jahit baju disetop dulu. Fokusnya jahit bendera karena banyak juga yang pesan,” kata Mardawiah.

Baca Juga:Semarakkan HUT ke-77 RI, Pj Wali Kota Tebing Tinggi Bagikan 1.000 Bendera Merah Putih

Meski berusia renta, Mardiah masih kuat menjahit. Nasionalismenya terpacu tiap kali menjahit satu per satu bendera di rumahnya. Puluhan lembar bendera diproduksinya setiap hari dan dijahit di depan teras rumahnya.

Menggunakan mesin jahit kayu, jari-jari tangan Nek Mardawiah masih telaten menjahit bendera merah putih setiap harinya. Termasuk kakinya yang mengayuh mesin jahit agar tetap bergerak.

Bendera jahitan Nek Mardawiah dijual bervariasi mulai dari Rp3 Ribu yang dipasang untuk sepeda motor hingga harga Rp40 ribu. Tergantung berdasarkan ukuran dan bahan kain.

Baca Juga:Di Kantor Camat Silau Laut Asahan, Bendera Merah Putih Dipasang Hampir Menyentuh Tanah

“Selain bendera umbul-umbul juga ada. Orang biasa datang beli bendera di sini tiap Agustus ada juga yang beli untuk dijual lagi,” ujar dia.

Mardawiah melanjutkan, Agustus menjadi bulan yang istimewa baginya. Selain hari kemerdekaan, dia sekaligus berulang tahun.

Setiap tanggal 17 Agustus, lanjut dia, orang dari kantor camat kerap memberinya rangkaian bunga merah putih karena terlahir tepat di Hari Kemerdekaan. (perdana/hm14)

Related Articles

Latest Articles