17.8 C
New York
Thursday, September 12, 2024

LKP Ini Ajarkan Murid Berkebutuhan Khusus Hingga Jadi Pengusaha Salon

Medan, MISTAR.ID

Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi masyarakat Indonesia.

LKP yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menawarkan berbagai kursus singkat dalam bidang seperti bahasa asing, komputer, kecantikan, yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan peserta.

LKP Jihan, adalah salah satunya yang bergerak di bidang kecantikan dalam Program Kecakapan Kerja (PKK). Sebagai pemilik, Jihan Fadilla Rinaldy, mengaku awalnya hanya mengikuti dorongan orang tuanya yang sudah lebih dulu membuka LKP.

Baca juga:LKP Isoku Milik Kurniasih Hasilkan Berbagai Produk dengan Metode Ecoprint

Dengan mencoba mengikuti lomba instruktur tingkat Kota Medan pada tahun 2019 silam dan bertanding dengan orang-orang yang jauh di atas umurnya, Jihan peserta termuda berusia 19 tahun berhasil meraih juara 1.

“Kelebihan saya pada waktu itu, saya sudah menggunakan teknologi. Pengajaran saya sudah ada video tutorialnya, pembelajaran 2 arah, penyampaian materi menggunakan PowerPoint dan slide presentation, dan juga lebih masuk kepada murid-murid,” katanya kepada mistar.id, Kamis (12/9/24).

Sejak dibuka pada 2020 lalu, hingga saat ini LKP Jihan konsisten memiliki 20 orang murid per tahunnya yang belajar secara gratis melalui program kerja sama dengan pemerintah.

“Kita masih terima yang gratis, mereka gak ada bayar sama sekali. Karena memang keterbatasan waktu saya dan kebetulan fasilitas juga belum selengkap di LKP milik ibu saya (LKP Riski Ananda). Jadi kalau ada murid reguler (berbayar), kita alihkan ke sana dulu,” ucapnya.

Baca juga:Kerja Sama dengan Ditjen Diksi, LKP Isoku Beri Pelatihan Gratis Setiap Tahun

Di awal membuka LKP, Jihan menyebutkan telah menerima murid berkebutuhan khusus tuna rungu dan tuna wicara. Baginya, tak ada kesulitan tersendiri dalam mengajar, karena muridnya menggunakan bantuan alat pendengar.

“Hanya saja, awalnya dia seperti pemalu ya. Dia sampai bawa pendamping setiap pelatihan. Dan akhirnya kita yakinkan dia untuk mencoba tanpa adanya pendamping. Setelah beberapa waktu, dia akhirnya terbiasa dan sudah bisa berbaur dengan yang lainnya,” jelasnya.

Dengan teknik mengajar yang lebih fokus dan perlahan, Jihan juga memberikan perhatian khusus bagi murid disabilitasnya.

“Saya ngajarnya satu per satu dan perlahan sih ya. Sampai mereka paham. Jadi kalau untuk dia, saya tanya lagi apakah masih ada yang kurang dipahami. Nanti saya akan ulang lagi penjelasannya. Tapi orangnya memang tanggap sih, pintar dan cekatan,” sambungnya.

Baca juga:LKP Isoku, Pelatihan Menjahit Tata Busana di Kota Medan

Setelah lulus, ungkap Jihan, muridnya tersebut bahkan telah membuka sebuah salon kecantikan.

“Kebetulan sekali nama kita sama-sama Jihan. Dia juga sudah buka salon pakai namanya. Sudah dapat pesanan make up wedding juga kemana-mana. Bangga sih,” ungkapnya.

Hingga kini, ia mengaku akan tetap menerima murid dengan kebutuhan khusus. “Tapi sejauh ini, belum ada yang mendaftar lagi (yang berkebutuhan khusus),” pungkasnya.
Tak hanya berhenti di situ, wanita yang juga bekerja sebagai penyiar radio ini pun berharap ingin menambah cabang pelatihan di bidang lain yakni Public Speaking maupun Master of Ceremony (MC).

“Karena sedikit banyaknya selain mengajarkan pendidikan karakter, etika, saya juga ada mengajarkan public speaking. Jadi ketika mereka tamat, tidak hanya punya skill tapi bisa public speaking dan bernegosiasi ke klien. Harapannya bukan sebatas jadi karyawan, tapi bisa jadi pimpinan muda juga seperti saya, berwirausaha,” tutupnya. (susan/hm16)

Related Articles

Latest Articles