Jakarta, MISTAR.ID
Manusia diyakini Astronom David Whitehouse akan dapat berangkat ke Mars di tahun 2040 mendatang.
Disebutkan, eksplorasi manusia ke Bulan yang terus dilakukan saat ini dan beberapa tahun ke depan bakal sebagai faktor penentu.
“Pelajaran yang diambil dari eksplorasi di Bulan akan membantu manusia semakin mengerti caranya bertahan hidup di Mars. Pergi ke Bulan memang mempunyai manfaat tersendiri,” kata David dilansir Sky News, pada Jumat (16/2/24).
Baca juga:Berikut Fakta-Fakta Kawah Jezero di Mars
David mengerti memang ada sejumlah perbedaan antara Bulan dan Mars. Hanya saja perbedaan itu justru bisa sangat menguntungkan.
Contohnya planet merah mempunyai lapisan es yang bercampur dengan pasir. Lapisan es itu dipercaya justru bisa jadi reservoir air tambahan yang menyokong manusia bertahan di Mars.
Walaupun ada beberapa faktor yang sangat membantu, David membuka juga sejumlah tantangan dapat merepotkan manusia datang ke Mars. Salah satunya jarak tempuh Bumi ke Mars yang lebih jauh dibanding Bumi ke Bulan.
Baca juga:Ditemukan Danau Purba di Mars
“Diperlukan 3 hari Bumi ke Bulan. Sementara Bumi ke Mars menghabiskan waktu 1 tahun untuk sampai ke sana,” paparnya.
Penjelajahan 1 tahun diyakini cukup berat akibat ada beberapa efek yang harus dirasakan manusia. Sejumlah dampak itu adalah gravitasi nol, radiasi dan pengurungan.
Hidup dalam gravitasi nol menandakan otot tak butuh bekerja seperti di dunia, yang menyebabkan otot melemah dan memburuk sejalan berjalannya waktu.
Baca juga:3 Tahun di Mars, NASA Stop Operasional Helikopter Ingenuity
Ini berakibat jantung dan paru-paru melemah, yang berarti tidak mampu secara efektif memompa oksigen ke semua tubuh, dan kepadatan tulang turun lebih dari 1 persen per bulan, sehingga memposisikan manusia pada risiko osteoporosis.
Seiring waktu, David percaya ilmu pengetahuan akan bisa mengantisipasi efek buruk perjalanan luar angkasa yang mencapai selama 1 tahun itu. (bs/hm16)
