Laramie, MISTAR.ID
Tardigrade dikenal sebagai makhluk paling kuat di muka bumi karena memiliki kemampuan bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem, seperti suhu beku, tanpa oksigen, tekanan tinggi, ruang hampa udara, radiasi kosmik, bahkan dalam kondisi dididihkan.
Disebut juga dengan beruang air atau babi lumut, peneliti dari University of Wyoming memasukkan protein Tardigrade ke dalam sel manusia dalam sebuah uji coba.
Peneliti mencoba mengintegrasikan protein tardigrade ke dalam sel manusia. Hasilnya, protein Tardigrade ternyata mampu memperlambat metabolisme dalam sel manusia.
Penelitian fokus pada protein tertentu yang dikenal sebagai CAHS D. Protein inilah yang mampu melindungi Tardigrade dari cuaca ekstrim. Para peneliti menunjukkan bahwa CAHS D berubah menjadi gel ketika berada di bawah tekanan.
Baca juga:Â Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultur di Humbahas Diharapkan Memajukan Petani
Begini lah cara tardigrade dan organisme lain yang toleran terhadap kekeringan bertahan hidup melalui kondensasi biomolekuler. Di dalam sel manusia, ketika stres berkurang, gel yang terbentuk oleh protein tardigrade larut, dan sel manusia kembali ke tingkat metabolisme normal.
“Selain toleransi terhadap stres, temuan kami juga membuka jalan untuk pengembangan teknologi biostasis dalam sel dan organisme untuk memperlambat penuaan dan meningkatkan penyimpanan serta stabilitas,” kata ahli biologi molekuler Silvia Sanchez-Martinez dari University of Wyoming, Selasa (2/4/24).
Meski begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana kemampuan ini dapat dimanfaatkan. Meskipun hasil awal menjanjikan, masih banyak penelitian yang harus dilakukan untuk memanfaatkan transfer kemampuan ini ke manusia. (mtr/hm20)
