13.9 C
New York
Friday, April 12, 2024

Modus Penipuan Lewat WhatsApp Jelang Idul Fitri

Jakarta, MISTAR.ID

Penipuan melalui WhatsApp menggunakan file APK tetap menjadi salah satu modus yang sering digunakan oleh para penjahat siber untuk menipu korban mereka. Menjelang Lebaran, modus penipuan justru semakin banyak.

Kepolisian telah lama mengamati peningkatan tindak kriminal menjelang Idul Fitri setiap tahunnya. Seiring dengan perkembangan digital, kejahatan penipuan secara daring menjadi salah satu pilihan yang populer.

Meskipun penipuan menggunakan APK bukanlah hal baru, beberapa waktu yang lalu modus serupa juga pernah digunakan oleh penipu online. Pada saat itu, para penipu menggunakan file APK yang menyamar sebagai PPS Pemilu.

APK singkatan dari Application Package File merupakan format berkas yang digunakan untuk mendistribusikan dan menginstal perangkat lunak dan middleware di ponsel Android.

Baca juga: Modus Penipuan Online yang Masih Terjadi di 2024

Biasanya, APK tidak tersedia di toko aplikasi resmi seperti Google Play Stohttps://mistar.id/edukasi/saint-teknologi/modus-penipuan-online-yang-masih-terjadi-di-2024/re. File jenis ini sering dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk menyelipkan malware atau program jahat lainnya yang dapat mengakses pesan teks di ponsel korban dan bahkan menguras rekening mereka.

Pakar keamanan siber dan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, pernah menjelaskan bahwa penipuan dengan modus ini memanfaatkan aplikasi ilegal yang dapat mengakses pesan teks untuk mendapatkan One Time Password (OTP).

“Walaupun inti dari teknik ini adalah APK, namun yang terus berkembang adalah cara para pelaku memancing calon korban agar mereka terkecoh untuk mengunduh APK tersebut tanpa menyadarinya,” jelas Teguh, Jumat (29/3/24).

Modus kiriman parsel juga menjadi salah satu cara yang sering digunakan untuk melakukan penipuan online menjelang Idul Fitri. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa modus ini berpotensi terjadi ketika orang mengirimkan parsel selama Ramadhan.

“Para penipu bisa saja mengirim informasi melalui WhatsApp atau media lainnya untuk mengajak korban membuka suatu aplikasi, yang ternyata merupakan modus penyadapan oleh hacker menggunakan jaringan internet,” kata Friderica.

Tujuan utamanya adalah untuk mencuri data penting korban, seperti nama pengguna, kata sandi m-banking, informasi kartu kredit, kata sandi email, dan lain-lain.

“Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam mengunduh aplikasi dan membuka file APK jika kita tidak yakin akan keamanannya,” tutupnya. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles