16.7 C
New York
Monday, October 14, 2024

Tekan Stunting, Dinkes Siantar Sebut Aktif Intervensi Siklus Hidup

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) membeberkan sejumlah upaya menekan angka stunting, salah satunya menelusuri kasus gizi buruk dengan melakukan intervensi spesifik.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes, Fitri Saragih menyampaikan, pihaknya aktif dalam melakukan intervensi spesifik, yang menyasar dan mengefek kepada masyarakat secara langsung. Hal itu merujuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Intervensi spesifik adalah sesuai siklus hidup manusia. Mulai dari remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, anak baru lahir, anak balita sampai pada remaja kembali,” sebutnya saat dikonfirmasi, pada Selasa (19/3/24).

Baca juga:Wali Kota Siantar Sentil Para Camat dalam Penanganan Stunting

Dinkes Kota Pematangsiantar, kata dia, mencatat per Februari 2024 terdapat 199 balita mengalami stunting. Angka itu berkurang dari 216 balita yang mengalami stunting pada Desember 2023, serta turun dari angka 284 balita dari awal tahun 2023 lalu.

“Kita intervensinya sesuai siklus itu, terkait tentang skrining kesehatan tumbuh kembang balita, ibu hamil, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pemeriksaan kesehatan calon pengantin, serta tentang kesehatan lingkungan yakni percepatan deklarasi stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS),” paparnya.

Dikatakan Fitri, peran aktif dari lintas sektor, lintas program maupun lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perlu dukungan dalam penurunan angka stunting. Termasuk Puskesmas dengan dukungan penuh dari para kader Posyandu dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Baca juga:Atasi Stunting, Bupati Pakpak Bharat Bagikan Pangan Kepada Warga

“Yang pastinya intervensi spesifik maupun sensitif tetap dilakukan secara berkelanjutan. Dinkes terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” sebutnya.

Fitri bilang, penanganan stunting menjadi salah satu prioritas program Pemko Pematangsiantar. Hal itu sesuai dengan target prevalensi stunting Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menekan angka hingga mencapai 14 persen pada tahun 2024.

“Secara nasional di tahun ini, Kota Pematangsiantar memiliki target penurunan 8,96 persen hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) nya. Pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting merupakan salah satu investasi utama,” pungkas Fitri.

Baca juga:Atasi Stunting, Bupati Deli Serdang Banyak Pihak Jadi Orang Tua Asuh

Sebagaimana diketahui, Wali Kota, Susanti Dewayani menekankan komitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam penanganan stunting di Kota Pematangsiantar beberapa waktu lalu.

Ia menginstruksikan kepada Camat dan Lurah untuk berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Susanti mengatakan, itu mulai dari persoalan kesehatan, identitas kependudukan, hingga penyaluran air bersih serta infrastruktur. Hal tersebut menjadi fokus Pemko Pematangsiantar agar mengetahui penyebab pasti di dalam satu keluarga mengalami stunting. (jonatan/hm16)

Related Articles

Latest Articles