13.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Tekan Angka Stunting, Pj Gubernur Sumut Perkuat BAAS dan Keterlibatan Swasta

Medan, MISTAR.ID

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin berharap Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Sumut semakin kuat. Bukan hanya terkait jumlah, tetapi juga langkah nyata dalam mengurangi anak stunting di Sumut.

Sumut berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 18,9% di tahun 2023, atau turun 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, Pemprov Sumut menurut Hassanudin, akan bekerja lebih keras untuk mencapai target 14,5% di akhir tahun 2024.

ā€œBAAS itu langkah riil dan langsung, tetapi kita ingin bukan hanya sebatas data, tetapi benar-benar dilaksanakan, sehingga jumlah anak-anak kita yang stunting bisa terkoreksi,ā€ kata Hassanudin, usai membuka acara Temu Kerja Stakeholder dan Mitra Kerja BKKBN dalam Rangka Penguatan BAAS di Hotel Emerald Garden, Jalan KL Yos Sudarso Nomor 1, Medan, Selasa (26/3/24).

Baca Juga :Ā Pemprov Sumut Berkomitmen Pertajam Anggaran dan Data untuk Turunkan Prevalensi Stunting

Saat ini, BAAS di Sumut tersebar di 31 kabupaten/kota dan akan terus berkembang hingga menyentuh semua daerah-daerah yang memiliki anak stunting. Hassanudin meminta agar pembagian BAAS lebih tepat dan efektif kepada semua mitra kerja dan stakeholder.

ā€œAdanya BAAS, kita memiliki peluang emas untuk menyentuh langsung dan memberikan perhatian khusus kepada 675.411 keluarga berisiko stunting, ini perlu sinergi dan komitmen kita bersama,ā€ kata Hassanudin.

Baca Juga :Ā Stunting Menghantui Indonesia

Menurut keterangan Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto, TNI dan Polri paling banyak menjadi BAAS, karena memiliki organisasi hingga ke level paling bawah. Agar hasilnya lebih baik, Tavip Agus Rayanto mengajak untuk menyatukan langkah bersama menyelesaikan masalah stunting.

ā€œLangkah kita perlu bersama, karena ini hanya bisa kita selesaikan dengan bekerja sama, kita gunakan data yang sama, dari data tersebut kita pilih mana yang perlu kita intervensi kuat,ā€ ungkapnya.

Dia juga berharap, pihak swasta lebih berperan aktif dalam mencegah maupun mengurangi angka stunting di suatu daerah. ā€œKita akan dorong, karena untuk mengoreksi anak stunting butuh dana yang besar dan waktu yang tidak sebentar,ā€ kata Tavip. (anita/hm24)

Related Articles

Latest Articles