Jakarta, MISTAR.ID
Air kemasan memiliki tanggal kedaluwarsa yang bukan hanya ditentukan oleh tanggal yang tertera di botolnya, tetapi juga tergantung pada kualitas bahan pembuat botol dan kondisi penyimpanannya.
Sebagaimana dilaporkan oleh Business Insider, Jumat (29/3/24), tanggal kedaluwarsa air kemasan lebih sebagai peringatan terkait kemungkinan terpengaruhnya rasa air oleh bahan kimia yang terlarut dalam air tersebut.
Umur simpan air kemasan bervariasi tergantung pada mereknya, namun Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa air kemasan dapat bertahan tanpa batas waktu jika disimpan dengan benar.
Meskipun demikian, air yang disimpan tidak sesuai dapat mengalami perubahan rasa yang tidak enak dan bahkan menjadi beracun seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Perempuan Berperan Penting Dalam Menyuarakan Air Minum dan Sanitasi Aman
Pengetahuan tentang perbedaan antara air yang memiliki rasa “tidak enak” dan air yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan menjadi penting. Air kemasan yang terasa tidak enak umumnya disebabkan oleh bahan kimia yang larut ke dalam air seiring berkurangnya kualitas botolnya.
Menurut Bryan Quoc Le, seorang ahli kimia makanan, setiap botol air setidaknya akan melepaskan sedikit bahan kimia ke dalam air. Dalam kondisi tertentu, seperti penyimpanan di dekat bahan kimia atau pembersih, botol dapat melepaskan bahan kimia yang dapat merusak kesehatan, seperti antimon atau ester ftalat.
“Botol kaca dianggap lebih baik daripada botol plastik karena kaca cenderung melepaskan sedikit bahan kimia dan tidak reaktif terhadap bahan pelarut,” kata Bryan.
International Bottled Water Association (IBWA) juga menekankan bahwa botol plastik bersifat permeabel yang memungkinkan udara atau uap dari lingkungan sekitarnya masuk ke dalam botol dan memengaruhi rasa air di dalamnya.
“Oleh karena itu, botol kaca dianggap lebih aman dan lebih baik dalam menjaga kualitas air kemasan,” tambahnya.
