13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Literasi Visual, Anak Medan Hadirkan Buku Fotografi Batak Tempo Doeloe

Medan, MISTAR.ID

Buku karya fotografi ‘Batak Tempo Doeloe’ kini muncul dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berisi foto karya anak-anak Kota Medan ini dikemas dengan indah dalam 82 halaman.

Palti Siregar salah satu fotografer yang terlibat dalam produksi buku Horas ini mengatakan, pembuatan buku ini bermula dari rasa penasaran akan budaya Batak Tempo Dulu.

Kemudian Batak Imagery menciptakan foto berkonsep adat dan budaya Batak Toba, serta aktifitas yang kerap dilakukan orang Batak dahulu kala.

Baca juga:Upaya Tingkatan Literasi, 200 Buku Dibagikan ke Siswa SMA

“Contohnya seperti pasar, di zaman dahulu seperti apa, nah itu kita gambarkan dalam fotografi. Terus juga bagaimana mossak atau seni bela diri Batak Toba yang sudah hampir punah, dan masih banyak lagi,” jelasnya, pada Sabtu (24/2/24).

Bukan hanya berbicara keindahan budaya batam, buku fotografi ini juga diciptakan untuk literasi dalam bentuk visual.

“Kita ingin generasi sekarang dan yang akan datang tidak akan pernah lupa akan Sejarah, makanya digambarkan ulang melalui foto yang dikonsep ini,” ujar Palti.

Pembuatan buku ini dimulai sejak bulan November 2023, dikatakan hampir 5 bulan persiapan hingga terciptanya buku tersebut.

Baca juga:Nikson Nababan Launching Buku Berjudul Ekosistem Harangan Tapanuli

“Awal mulainya dari riset kecil-kecilan dulu, lali diskusi dengan para senior serta budayawan, kalau survei lapangan sudah kita lakukan sebelumnya,´tukas Palti.

Ferdy Siregar selaku Akademisi Fotografi yang juga terlibat dalam buku foto ini menyebut, jumlah foto ada 50 dengan melibatkan 15 orang fotografer, namun tak seluruhnya merupakan foto konsep.

“Ada juga beberapa foto yang lain yang memang menjadi kegiatan tahunan di seputaran Toba untuk menjadi pelengkap di buku foto ini,” paparnya.

Ferdy juga menjelaskan, buku fotografi ini dapat dijadikan referensi visual untuk belajar mengenal Batak Toba secara umum.

Baca juga:Kapolres Tebing Tinggi Bagikan Paket Nataru dan Buku Saku 

“Ya mungkin belum serinci tulisan, namun kita coba ramu melalui visual agar orang tertarik untuk belajar budaya Batak Toba,” jelasnya.

Selain itu, buku fotografi ini akan diserahkan ke perpustakaan dan museum negeri, sehingga diharapkan dapat menambah wawasan serta menjadi referensi masyarakat akan adat dan budaya Batak Toba dan tak lupa akan sejarah.

Ke depannya Batak Imagery akan membuat foto-foto adat atau suku lainnya.

“Mungkin yang terdekat kita akan eksplor atau mengunjungi Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) di mana sebagai titik nol peradaban Islam di Indonesia,” tutup Ferdy. (dinda/hm16)

Related Articles

Latest Articles