7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Mudik Lebaran di Tengah Covid Varian Arcturus, Dinkes Sumut: Tetap Jaga Diri

Medan, MISTAR.ID

Menjelang Idulfitri 1444 Hijriah/2023 kasus perkembangan atau penambahan Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) terus menurun atau landai meski ada temuan Covid-19 variasi Arcturus di Indonesia.

Menurut Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Alwi Mujahit Hasibuan untuk varian baru tersebut tidak ada dijumpai di Sumut. Hingga saat ini untuk kasus Covid-19 hanya bertambah 3. “Status Covid di Sumut sendiri masih landai. Jadi, per hari kemarin kita ada tambahan 3 kasus. Berasal dari 2 kasus di Medan dan 1 kasus di Deli Serdang. Saat ini total kasus kita ada 20 tersebar di 8 kabupaten/kota,” kata Alwi, Senin (17/4/23).

Dijelaskan Alwi, untuk kasus varian baru tidak ada dijumpai di Sumut. Ia menyebutkan untuk varian Arcturus ini sekelas dengan varian Omicron. “Meski varian baru ini tingkat sebarannya cepat tapi fatalitasnya itu rendah,” ungkapnya.

Baca Juga:2 Kasus Omicron Arcturus Ditemukan di Indonesia

Dari seluruh varian Covid-19, varian Delta yang memiliki fatalitas yang paling top. Bahkan dikenang Alwi saat Delta menyebar rumah sakit di Sumut penuh dan oksigen juga habis. “Paling top memang Varian Delta, sampai waktu itu rumah sakit penuh, oksigen habis.  Itu waktu zaman Delta itu. Pasti ada pasien yang meninggal 5 sampai 10 orang per hari. Bahkan pernah 25 orang yang meninggal dunia,” kenangnya.

Nah, memasuki masa mudik Lebaran 2023 ini, Alwi masih mengajak masyarakat untuk tetap menjaga diri dengan menggunakan masker. Mencuci tangan dan menjaga jarak. “Tetap standar ya. Satu lagi vaksinlah,” imbuhnya.

Memang, diungkapkan Alwi dari pengamatan terakhir kenaikan penularan Covid ini sumbernya karena varian baru. Bukan dari mengingkatnya mobilitas masyarakat. “Jadi, tidak ada terhubung dengan meningkatnya mobilitas tapi terhubung dengan varian varian baru. Kalau ada varian baru kasus naik, hanya itu,” jelasnya.

Baca Juga:Covid-19 Belum Usai, Dinkes Sumut Ingatkan Prokes dan Lengkapi Vaksinasi

Maka, memasuki mudik ini bisa dijadikan semacam batu ujian. Sebab pada mudik ini tingkat mobilitas masyarakat sangat tinggi dan diharapkan tidak ada peningkatan.

“Kalau ini (mudik) tidak terjadi peningkatan kasus berarti pandemi ini sudah bisa bergeser menjadi endemi. Tolak ukur jadi batu ujian terakhir. Karena selama ini memang kenaikan kasus terhubung dengan adanya varian-varian baru tidak terhubung dengan mobilitas penduduk. Jadi memang tidak ada kenaikan yang berarti dan itu bisa kita lihat nanti setelah 2 minggu lebaran,” pungkasnya.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles