11.1 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Sampai Juni 2023, Realisasi Pupuk Subsidi di Simalungun Masih Berkisar 38 Persen

Simalungun, MISTAR.ID

Hingga memasuki bulan Juni 2023, realisasi pupuk subsidi di Kabupaten Simalungun masih di bawah 50 persen untuk jenis pupuk urea dan NPK. Serta 0 persen untuk NPK Formula.

Hal itu diterangkan Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Heppy N Saragih, melalui Kepala Seksi (Kasi) PSP, Zefri Zein kepada Mistar, Rabu (21/6/23).

Menurutnya, realisasi pupuk subsidi jenis urea masih 38 persen dari jumlah yang dialokasikan sebanyak 26 ribu ton. Artinya masih sekitar 9.880 ton yang terealisasi kepada masyarakat.

Baca juga: Pembagian Pupuk Subsidi Belum Merata di Simalungun, Harga Pupuk Non Subsidi Fantastis

Sedangkan realisasi untuk pupuk jenis NPK masih 5.600 ton, atau 35 persen dari jumlah yang dialokasikan sebanyak 16 ribu ton.

“Kalau yang formula belum ada, jenisnya pun belum pernah dilihat,” ujarnya.

Untuk saat ini, kata Zefri, ada 9 komoditi dengan 3 golongan yang berhak menerima pupuk subsidi, diantaranya, jenis tanaman pangan, tanaman hortikultura, serta perkebunan.

Baca juga: Pemeriksaan Terhadap 23 Pengusaha Kios Pengecer Pupuk Subsidi oleh Kejari Dairi Dinilai Janggal

Jenis tanaman pangan yang mendapat pupuk subsidi adalah, padi, jagung, serta kedelai. Kemudian untuk tanaman hortikultura, cabe merah, bawang putih, dan bawang merah, sedangkan untuk perkebunan adalah, kakao, tepung rakyat, dan kopi.

Sebelumnya diberitakan, pada bulan Mei, pupuk subsidi jenis urea belum diterima para pemilik kios serta petani di daerah Kecamatan Panei, dan Kecamatan Purba. Hal di atas dibantah Zefri, dan dikatakannya menurut data, pupuk subsidi bulan Mei sudah direalisasikan.

“Mungkin itu bergantian, karena disesuaikan dengan musim tanam, tapi menurut data sudah masuk. Bisa saja di satu kecamatan ada beberapa kios, namun tidak semua daerah mengalami musim tanam,” paparnya.

Baca juga: Krisis Pupuk Jadi Ancaman Pangan di Seluruh Dunia

Dipaparkan Zefri, salah satu faktor lambatnya pendistribusian pupuk ke tangan petani, ditengarai karena bulan Januari dan Februari masih tahap SPJ.

Ditambahkannya, pada tahun lalu realisasi pupuk subsidi di Simalungun mencapai 18 ribu ton. (indra/hm21).

Related Articles

Latest Articles