16.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Pedagang Baju di Pekan Hutabayu Raja, Berjibaku di Tengah Gempuran Olshop

Hutabayu Raja, MISTAR.ID

Penjual pakaian di pasar tradisional masih cukup banyak meski saat ini tren belanja online kian merebak di kalangan masyarakat.

Menurut Rosiana Panggabean (40) salah satu pedagang pakaian di Pekan Hutabayu Raja menjelaskan beberapa pekan ini penjualan cukup sepi, tetapi masih memiliki sejumlah peminat.

“Hal tersebut dikarenakan pembeli bisa melihat bahan serta memilih ukuran pakaian secara langsung” ujarnya saat ditemui Mistar.id Rabu (5/7/23) sore.

Rosiana menyebutkan penjualan makin hari makin sepi dikarenakan masyarakat lebih banyak memilih belanja pakaian ke olshop-olshop atau secara online shop.

“Kalau belanja ke online shop mungkin lebih mudah sementara kalau belanja ke pekan ribet, sudah gitu lingkungan pasar jorok, bau sehingga pembeli kurang nyaman untuk melihat-lihat pakaian,” katanya.

Sambung Rosiana, kurang lebih  1 tahun berjualan di pekan Hutabayu Raja di mana lokasi kiosnya hanya ada satu titik, dan jenis pakaian yang dijual pakaian yang digunakan masyarakat sehari-hari.

Baca juga : Pemerintah Izinkan Pengecer Jual Baju Impor Bekas Selama Ramadhan

“Dari satu titik lokasi penjualan, ketika keadaan sedang sepi rata-rata keuntungan per harinya hanya Rp 100.000. Dimana tiap pakaian yang dijual, ia hanya mengambil keuntungan Rp 5.000 – Rp. 20.000 saja,” terangnya.

Hal yang membuat pedagang baju tetap bertahan adalah permintaan akan pakaian dalam dan baju anak-anak yang sering diburu pembeli.

Karena pakaian dalam termasuk kebutuhan harian dan pakaian anak-anak cepat berubah secara ukuran.

Sementara untuk penjualan pakaian dewasa dan baju sekolah hanya ramai saat momen tertentu seperti hari raya Idul Fitri dan penerimaan sekolah.

“Maka dari itu berdagang pakaian di pekan atau pasar tradisional membutuhkan ketelatenan dan kesabaran dan melayani agar mampu bertahan ditengah gempuran online shop” pungkasnya. (Abdi/hm19)

 

Related Articles

Latest Articles