11.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Distan Simalungun: Penurunan Kualitas Padi Dipengaruhi Faktor Perlakuan

Simalungun, MISTAR.ID

Kepala Bidang (Kabid) Pangan Dinas Pertanian Simalungun Abdul Rahman Nasution mengatakan penurunan kualitas padi di wilayah ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya perlakuan dan penggunaan bibit.

Abdul Rahman menjelaskan, perlakuan terhadap tanaman menjadi faktor dalam dunia pertanian.

“Contohnya, ada waktu dulu salah satu kecamatan yang terkena serangan hama tikus, bisa jadi dampak dari situ. Kemudian, ketika sudah terkena serangan, lahan pertaniannya tidak diurus dan dibiarkan begitu saja,” katanya saat ditemui di Kantor Distan, Rabu (13/3/24).

Baca juga: Ini Penjelasan Bulog Untuk Cukupi Kebutuhan Beras Warga Siantar

Karena itu, menurut Abdul, penurunan kualitas padi tidak dapat langsung diketahui penyebabnya.

“Dari unsur tanah juga bisa jadi. Ya, kembali ke perlakuan tadi, termasuk dalam penggunaan pupuk dan bibit,” sambungnya.

Meski demikian, menurut Abdul, pihaknya belum ada menemukan kasus penurunan kualitas padi di Kabupaten Simalungun.

Tapi, dia tetap menyarankan agar masyarakat kembali melaksanakan serentak tanam untuk memutus serangan hama.

Menurut Abdul, jika tidak melakukan tanam serentak, justru akan menyediakan stok pangan yang berkelanjutan bagi hama.

“Di Kecamatan Panombeian Panei saat ini sudah memulai tanam serentak, ketika seluruh daerah melakukan (tanam serentak) itu, akan mengantisipasi ketersediaan makanan hama. Nah, jika demikian, terciptalah pola untuk pemutusan siklus agar terlepas dari serangan hama,” ujarnya.

Baca juga: Beras Luar Daerah Lebih Murah, Pengusaha Penggilingan Padi Simalungun Menjerit

Dia menambahkan, dalam penggunaan bibit agar petani memilih bibit bervarietas unggul. “Biasanya kalau sudah berlabel warna biru, itu bibit unggul,” timpalnya.

Sementara itu, keluhan soal kualitas padi menurun sebelumnya disampaikan Mian Simatupang, pemilik usaha kilang padi di Kecamatan Panei.

Mian bilang, petani sawah di daerahnya tidak mendapat keuntungan besar menyusul kenaikan harga beras. Pasalnya, kualitas serta hasil padi saat panen sekarang jauh menurun jika dibanding dua tahun sebelumnya.

“Musim panen memang sekarang, tetapi kurang bagus kualitas berasnya, tidak jauh beda dengan beras Bulog, selain itu gabahnya juga sangat ringan,” katanya, Senin (26/2/24). (indra/hm22)

Related Articles

Latest Articles