15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Budidaya Lebah Madu, Menguntungkan Tanpa Biaya Mahal di Simalungun

Simalungun, MISTAR.ID
Budidaya lebah madu banyak dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Nagori Bongguron Karyahan Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Rahmad Edi Prayetno (43) selaku Ketua Kelompok Bubidaya Madu di Nagori Bongguron Karyahan mengungkapkan, pihaknya ada membudidayakan lebah madu dengan jenis Apis Cerana, dan Trigona di ladang miliknya.

Kotak tempat sarang lebah diletakkan dan lebah datang sendiri, sehingga tidak perlu repot-repot mencari madu ke hutan.

“Dulu mencari madu di hutan dengan sistem pengasapan. Pengasapan menggunakan sabut kelapa atau daun kelapa kering yang dibakar, untuk menghalau lebah dan dipanen madunya,” ujarnya, Jumat (16/9/22).

Baca Juga:Atasi Masalah Persampahan di Deli Serdang, Aplikasi Jumpa Madu Diluncurkan

Ia menuturkan, lebah Trigona yang saat ini dibudiyakan berwarna hitam, berukuran kecil dan tidak menyengat. Sehingga lebah ini tidak berbahaya.

Biasanya, lebah Trigona ini bersarang pada lubang pepohonan, membentuk sarang. Diungkapkan Rahmad Edi Prayetno kembali, sejak tahun 2012 lalu, dia telah membudidaya madu dan cukup memberikan penghasilan baginya dan pembudidaya madu lainnya.

Bahkan, sudah banyak warga lain yang membubidayakan madu tersebut.

“Budidaya madu ini bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Sudah banyak keuntungannya terutana menyokong ekonomi, setiap bulannya kita bisa dapat Rp3 juta perbulan lah,” ungkap Rahmad.

Baca Juga:Pemkab Karo Panen Madu di Desa Selandi

Keberhasilan Rahmad Edi Prayetno dan anggota kelompoknya, mendorong minat warga lain untuk belajar budidaya madu.

Menurutnya, sudah ada beberapa orang dari desa lainnya membudidaya lebah madu dan menjadi binaan mereka.

Keberhasilan Rahmad dan kelompoknya membudidayakan madu tersebut tak lepas dari pendampingan dilakukan oleh Aam Hasanudin, yang bekerja pada Balai Penerapan Standar Instrumen Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Ternyata potensi seperti termasuk dari tanaman semak belukar ini luar biasa untuk mendukung pengembangan budidaya lebah madu. Simalungun ini luar biasa, beberapa titik untuk pengembangan budidaya lebah madu mulai dari daerah Girsang, Tiga Runggu dan Seribu Dolok juga,” ungkapnya ketika diwawancarai.

Saat ini, lanjut Aam Hasanudin, masyarakat di Nagori Bongguron Karyahan yang menjadi binaannya sendiri tersebut sudah memiliki 600 stup (sarang) lebah madu, dan turut mendongkrak ekonomi masyarakat.

Baca Juga:Poktan Takoma Siap Berikan Edukasi Madu di Desa Wisata Sait Buttu Saribu

“Untuk penghasilan madunya kemarin yang saya beli hampir 300 Kg. Selain madu curah, ada juga madu sarang yang sistem pemanenannya itu memotong sarang karena konsumen itu beda-beda seleranya,” ujarnya kembali.

“Sebebarnya ekonomi itu lebih cepat meningkat. Karena budidaya lebah madu ini tidak membutuhkan areal luas, tidak butuhkan tenaga banyak, tidak perlu memberi makan. Contoh hari ini dilakukan pelatihan, tiga bulan setelahnya sudah bisa panen madu,” ucapnya.

Sementara itu, Ahmad Dani Sunandar dari Balai Penerapan Instrumen Aek Nauli mengatakan, budidaya lebah madu yang dilakukan oleh masyarakat di Nagori Bongguron Karyahan, Kabapaten Simalungun, tersebut sudah bagus dan perlu dilanjutkan.

“Saya lihat ini sudah cukup baguslah pengembangan lebah madu dan areal tempat membudidayakan masih mendukung. Mungkin teknisnya lebih ditingkatkan lagi agar produksinya continue,” ujar Ahmad Dani Sunandar.

Baca Juga:Wagubsu Cicipi Sarang Lebah Dan Minum Madu Asli

Melihat lahan yang begitu luas, Ahmad Dani Sunandar pun mengatakan, dapat menampung lebih banyak lagi koloni lebah.

Budidaya lebah madu ramah lingkungan ini telah membangun kepedulian masyarakat merawat dan melestarikan lingkungan.

“Biasanyakan, kegiatan seperti ini ditingkat masyarakat itu lemah dihilirnya. Seperti pemasaran gitu kan, atau teknologi pengolahan. Itu sebenarnya yang perlu dan pemerintah setempat harus mendampingi masyarakat. Untuk produksi sudah cukup lumayan,” pungkasnya.(hamzah/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles