18.6 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Imlek Fair Siantar Tahun 2023 Digiring ke Intoleransi, Ini Tanggapan Anggota DPRD

Pematang Siantar, MISTAR.ID
Polemik terkait pembubaran kegiatan Imlek Fair Siantar Tahun 2023 yang kemudian terkesan digiring ke arah intoleransi, masih jadi perbincangan hangat, baik di kalangan warga Kota Pematang Siantar dan bahkan dari luar daerah tersebut.

Pasalnya, tidak sedikit warga Kota Pematang Siantar di perantauan yang beranggapan bahwa kotanya sudah ribut mempersoalkan polemik tersebut.

Untuk menanggapi hal itu, MISTAR.ID mengonfirmasi salah seorang anggota DPRD Kota Pematang Siantar Astronout Nainggolan. Dengan tegas, ia membantah adanya tindakan intoleran dalam pembubaran kegiatan Imlek Fair.

“Setelah saya ikuti pemberitaan, dan penjelasan klarifikasi dari Pemko kemarin, saya sampaikan bahwa apa yang terjadi dengan imlek fair itu tidak bisa dikatakan perbuatan intoleran, atau diskriminasi terhadap satu agama,” ujar Astronout yang ditemui usai mengikuti Podcast yang juga membahas terkait Imlek Fair, Kamis (19/1/23).

“Saya kira itu hanya masalah koordinasi pemerintah kota dengan pihak penyelenggara, sehingga (pembubaran) itu terjadi. Dan di sini saya lihat, untuk ke depan, kita harus memperbaiki birokrasi perijinan penyelenggaraan suatu even, sehingga tidak terjadi miskomunikasi antara OPD yang menangani ijin-ijin yang bersangkut paut dengan even itu,” tutur Politisi PDIP itu lebih lanjut.

Baca Juga:Tanggapan PT STTC Mengenai Bazar Imlek Fair 2023 Siantar

Astronout berharap, agar seluruh warga dan DPRD Kota Pematang Siantar menjaga Kebhinnekaan, menjunjung tinggi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Kita semua harus sepakat menjaganya. Untuk itu, bagi warga Siantar, baik yang di Siantar maupun yang di perantauan, jangan terprovokasi oleh oknum. Saya tegaskan, Siantar baik-baik saja dari sisi Toleransi,” tegasnya.

“Dan tidak ada yang saya dengar saudara kita dari etnis Tionghoa yang menyatakan bahwa mereka merasa terzolimi ataupun mendapat perlakuan diskriminasi. Sampai hari ini, tidak ada saya mendengar itu. Jadi berhentilah menggiring-giring ini menjadi isu intoleransi,” tegas Astronout yang meminta agar Pemko Pematang Siantar sadar akan minimnya lokasi untuk even tertentu.

Baca Juga:Imlek Fair Siantar Tahun 2023, Antara Kebijakan Penegakan Perda dan Intoleransi

“Sadarlah, bahwa Kota Pematang Siantar minim lokasi atau tempat yang representatif, yang layak, untuk mengadakan even-even keagamaan seperti Imlek Fair ini. Mari kita pikirkan bersama itu ke depannya,” tutur anggota Komisi III DPRD Kota Pematang Siantar yang membidangi pembangunan tersebut.

Selanjutnya, Sekretaris Dinas Pariwisata Hamam Sholeh mewakili Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani saat menghadiri Podcast terkait Imlek Fair, mengajak seluruh elemen masyarakat menyudahi polemik tersebut.

“Kita harus sepakat memelihara toleransi yang sudah menjadi warisan di Kota Pematang Siantar dari sejak dulu. Terkait dengan lokasi pelaksanaan even yang representatif, tentu hal itu akan kita pikirkan bersama,” tuturnya singkat.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles