0.4 C
New York
Sunday, March 24, 2024

BBM Naik, Gapensi Siantar Minta Eskalasi, Dinas PRKP Survei Harga Material Proyek

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Pematang Siantar, meminta Pemko Pematang Siantar melakukan eskalasi atau penyesuaian harga material proyek, terkhusus pada proyek terkontrak.

Permintaan itu menyusul adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tanggal 3 September 2022 kemarin. Seperti disampaikan Ketua Gapensi Kota Pematang Siantar Henry Tedi Silalahi yang ditemui MISTAR.ID, Jumat (16/9/22).

“Kenaikan BBM itu tentunya akan berimplikasi terhadap naiknya harga upah karyawan dan bahan bangunan. Harga-harga material mulai merangkak naik, dan yang lebih signifikan pada bahan yang berhubungan dengan BBM, seperti aspal atau hotmix,” tuturnya.

Baca Juga:Ratusan Rekanan Siantar/Simalungun “Menjerit” Dihantam Kenaikan Harga BBM

Hal lain yang diperkirakan turut memperparah, kata Tedi, adalah menumpuknya pekerjaan yang bersamaan di akhir tahun 2022.

“Dari pengalaman, harga semen itu Rp56 ribu per sak. Namun disaat mendekati bulan tutup tahun harga semen itu bisa naik mencapai Rp80 ribu per sak,” ungkapnya.

Untuk penyesuaian harga pascakenaikan BBM itu, kata Tedi, pihaknya akan menyurati Wali Kota Pematang Siantar.

“Itu suratnya sudah ada, tinggal mengantarkannya ke Pemerintah Kota Pematang Siantar. Surat itu nantinya akan kita tembuskan ke Dinas PUPR dan Dinas PRKP,” ujarnya.

Baca Juga:Aspekindo Gelar Muskotkab V, ini Harapan Wali Kota Siantar

Sementara, untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Pematang Siantar Ali Akbar yang dikonfirmasi menyebutkan, pihaknya saat ini tengah melakukan survei harga ke toko-toko bangunan.

“Tim kami sekarang masih melihat harga pasar. Tadi SPT (Surat Perintah Tugas) melihat ke beberapa panglong (toko bahan bangunan). Nanti setelah itu, dibandingkanlah harganya. Dari panglong A, B danC misalnya, ada tiga panglong, berapa harga semennya nanti, dijumlahkanlah semua, lalu dibagi tiga. Jadi masih kita survei, belum bisa kita tentukan saat ini,” tuturnya.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles