8 C
New York
Saturday, April 27, 2024

3.000 Ton Pupuk Tersedia di Gudang, Petani di Simalungun Justru Sebut Langka

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Dilema kelangkaan pupuk yang dirasakan petani di Simalungun masih berlanjut hingga hari ini, Selasa (4/7/23). Padahal saat ini di gudang pupuk milik PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Jalan Mataram, Kecamatan Siantar Barat, masih tersedia stok pupuk subsidi hampir 3.000 ton.

Diakui admin PT. Pusri, Rian Harahap, saat ini pupuk subsidi jenis Urea tersedia hampir 3.000 ton untuk dialokasikan di Siantar-Simalungun, Selasa (4/7/23). Menurutnya, setiap bulan pupuk subsidi selalu datang dari gudang PT. Pusri yang berada di Belawan.

“Tergantung ketersediaan gudang. Untuk kuota gudang bisa mencapai 5.000 ton. Namun, setiap bulan pasti masuk,” ujarnya saat ditemui mistar.id di lokasi gudang PT. Pusri, Selasa (4/7/23).

Dikatakan Rian, ia tidak mengetahui adanya kelangkaan pupuk di daerah Simalungun. Sebab pihaknya hanya mengeluarkan pupuk sesuai dengan permintaan yang diajukan dari distributor.

Baca juga: Petani Milenial Simalungun Keluhkan Jalan Rusak dan Pupuk Bersubsidi Mahal ke Airlangga

“Kelompok tani biasanya menyerahkan proposal Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) ke distributor pupuk. Selanjutnya distributor akan menyerahkan RDKK ke pihak PT. Pusri,” kata Rian.

Menurut Rian, kelangkaan pupuk bisa terjadi karena mempertimbangkan jumlah alokasi pupuk per tahunnya.

“Misalnya daerah A mendapat jatah 100 ton. Namun, sebelum pertengahan tahun sudah diambil 50 ton. Nah, untuk menjaga stok pupuk, dilakukan penghematan guna persiapan musim tanam di akhir tahun,” paparnya.

Terkait ketersediaan pupuk subsidi, masih kata Rian, Pemerintah akan menyediakan pupuk subsidi untuk masyarakat sesuai dengan APBN. Namun jika terjadi kekurangan per tahunnya, Pemerintah yang berhak untuk menambah jumlah yang dialokasikan ke daerah.

Baca juga: Kelangkaan Pupuk Subsidi di Simalungun, Tanaman Padi Terancam Rusak

“Kalau dari distributor dan kelompok tani hanya dapat mengajukan penambahan, keputusannya tetap di Pemerintah,” tuturnya.

Dilanjutkannya, harga pupuk subsidi jenis Urea dari PT. Pusri per karungnya berkisar Rp 110.000 sampai Rp 115.000 untuk ukuran 50 kg. Sedangkan untuk pembelian pupuk tidak dapat dilakukan perorangan, melainkan harus melalui distributor.

Ditambahkan Rian, sekitar 2 bulan lalu distributor asal Simalungun mengambil pupuk dari gudang PT. Pusri sebanyak 200 ton. (Indra/hm20)

Related Articles

Latest Articles