16 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Festival Sisibataslabuhan di Pantai Sejarah, Ini Kata Kepala BI Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor ekonomi kreatif saat ini senantiasa menguat dari tahun ke tahun. Kuatnya perhatian terhadap sektor ini tentu dilatarbelakangi potensi yang besar. Di antaranya terlihat dari tren nilai Produk Domestik (PDB) ekonomi kreatif yang terus mengalami kenaikan.

Pada 2010, ekonomi kreatif masih menyumbangkan sekitar Rp525,96 triliun. Namun sembilan tahun kemudian, pada 2019 nilainya telah meningkat menjadi Rp1.153 triliun (atau mengalami peningkatan 119 persen selama 9 tahun, sumber data kemenparekaf). Sektor ekonomi kreatif juga tercatat menyerap 15,2 persen tenaga kerja, dan berkontribusi 11,9 persen ekspor.

Dengan jumlah pulau yang mencapai lebih dari 17.000 pulau, 700 lebih bahasa, 1.000 lebih etnis budaya, dan keindahan alam yang mempesona, Indonesia memiliki banyak sumber konten untuk industri kreatif ke depan. Dengan potensi dan kontribusi yang sedemikian besar, tidak mengherankan apabila Pemerintah semakin berambisi untuk meningkatkan pertumbuhan PDB ekonomi kreatif.

Baca Juga:Festival Sisibataslabuhan Dibuka Langsung Bupati Batu Bara

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (Ka Pw BI) Pematang Siantar Teuku Munandar di acara pembukaan festival yang digelar BI Pematang Siantar di Pantai Sejarah Mangrove Park Kabupaten Batu Bara, pada 29-30 Oktober 2022, dalam rangka membangkitkan Pariwisata dan Wastra Nusantara untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi di wilayah Sisibataslabuhan.

Secara sederhana, dijelaskan Munandar, bahwa ekonomi kreatif dapat diartikan sebagai suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang paling utama.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebut, terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif, yaitu Fesyen, kuliner, kriya/kerajinan, musik, fotografi, seni pertunjukan, seni rupa, film, desain produk, dan lainnya. Sebagian besar subsektor ekonomi kreatif merupakan usaha-usaha yang mendukung industri pariwisata. Oleh karenanya antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak dapat dipisahkan.

“Sebagai daerah yang memiliki ragam budaya, seni, kuliner, dan perjalanan sejarah yang panjang, Sumatera Utara memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif. Sebagai contoh, keindahan dan keragaman produk kain dan kerajinan, serta kenikmatan kuliner khas Sumatera Utara, dapat menjadi motor penggerak berkembangnya ekonomi kreatif, sepanjang dikelola dengan optimal,” sebutnya.

Baca Juga:Istri Bupati Batu Bara Jajal Catwalk Fashion Show Festival Bank Indonesia Siantar

Untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di daerah, kata Munandar, diperlukan sinergi berbagai pihak. “Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah, karena adanya keterbatasan sumber daya. Bank Indonesia sebagai bank sentral yang sebenarnya tugas utamanya adalah menjaga stabilitas moneter, sistem keuangan, dan sistem pembayaran, tidak akan berdiam diri,” ujarnya.

Bank Indonesia, lanjut Munandar, tidak akan membatasi diri hanya pada tugas utamanya. Karena sebagai lembaga negara, Bank Indonesia juga harus dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional, serta mewujudkan visi Indonesia Maju. Berbagai program terkait ekonomi kreatif dan pengembangan sektor pariwisata telah dan akan terus dilakukan Bank Indonesia.

“Salah satunya adalah melalui pagelaran event Festival Sisi Batas Labuhan yang kita hadiri hari ini. Pada kali ini, Festival Sisi Batas Labuhan mengangkat tema mengenai wastra dan pariwisata. Di bulan Maret 2022 lalu, festival yang sama kami lakukan di Parapat dengan mengangkat tema mengenai sektor usaha kopi,” ungkapnya.

Mengapa Festival Digelar di Kabupaten Batu Bara?

Kegiatan Festival Sisi Batas Labuhan, dijelaskan Munandar, merupakan salah satu upaya Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah (Pemda) dari 8 kabupaten/kota di wilayah kerja BI Pematang Siantar, khususnya Pemkab Batubara, dalam meningkatkan kapasitas, serta memperluas akses pembiayaan dan pemasaran bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Harapannya dengan kegiatan ini, ekonomi kreatif serta sektor pariwisata di kab/kota wilayah kerja BI Pematangsiantar akan tumbuh berkembang. Selain itu, diharapkan produk-produk UMKM lokal akan semakin dikenal dan digunakan masyarakat. Mari budayakan pakai produk UMKM lokal,” ujar Munandar yang kemudian menjelaskan mengapa Festival itu digelar di Batu Bara.

Baca Juga:Bank Indonesia Fasilitasi Riset Ilmiah USU

“Pemilihan lokasi kali ini adalah dengan pertimbangan melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Batu Bara, serta keseriusan Pemkab Batu Bara yang selama ini kami amati memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan ekonomi daerah. Kami mengamati kondisi ekonomi Batubara dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan, meskipun pandemi melanda dunia,” bebernya.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara sebelum pandemi, kata Munandar, selalu tumbuh positif, yaitu sebesar 4,38 persen di 2018 dan 4,35 persen di 2019. Di tahun 2020 saat pandemi baru terjadi, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara mengalami pertumbuhan negatif yaitu sebesar -0,31 persen, namun kondisi yang sama juga terjadi di semua daerah di Indonesia bahkan di dunia.

“Seiring membaiknya pandemi, ekonomi Kabupaten Batu Bara menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan positif sebesar 2,35 persen. Semua ini tentunya tidak terlepas dari semangat dan program kerja Pemkab Batu Bara yang dipimpin oleh Pak Bupati dan Wakil Bupati, serta didukung Forkopimda,” ujarnya.

Geliat ekonomi di Kabupaten Batubara, kata Munandar, juga tercermin dari jumlah kredit yang disalurkan perbankan yang meningkat setiap tahunnya. Tahun 2018 Perbankan Batu Bara menyalurkan kredit sebesar Rp516 miliar, kemudian tahun 2019 meningkat menjadi Rp576 miliar. Saat pandemi di tahun 2020 sempat mengalami penurunan menjadi Rp530 miliar, namun di 2021 kembali tumbuh mencapai Rp590 miliar.

“Terima kasih kami ucapkan kepada pimpinan perbankan yang telah mensupport bupati dalam membangun ekonomi di Batu Bara. Sebagaimana kita ketahui, kredit perbankan merupakan elemen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu daerah,” tutup Munandar yang tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh Pemda dari 8 kabupaten/kota wilayah kerja (wilker)-nya.

Baca Juga:Bank Indonesia Fasilitasi Riset Ilmiah USU

Dan khusus dalam kegiatan festival Sisi Batas Labuhan, Munandar juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik dari Pemkab Batu Bara, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Batu Bara, Perbankan, Pesantren, Kelompok UMKM dan Tani Mitra/Binaan Bank Indonesia Pematang Siantar, para Desainer dan kepada seluruh stakeholder pendukung kegiatan.

Untuk diketahui sebelumnya, Festival Sisi Batas Labuhan akan berlangsung dari tanggal 29 sampai 30 Oktober 2022 dengan menampilkan kegiatan seperti Talk Show, Sosialisasi, Business Matching, Fashion Show, Lomba Desain Busana, Lomba Fotografi, Pelatihan Wastra, Workshop Membatik, Showcasing Produk UMKM, Penanaman Pohon Mangrove, serta peresmian Program Sosial BI. (ferry/hm12)

Related Articles

Latest Articles