15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Penyaluran Bansos Bermasalah, Warga Demo Desak Kades Penggalangan Mundur

Sergai, MISTAR.ID

Ratusan warga Desa Penggalangan, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) bersama LSM PAKAR Kabupaten Sergai berunjuk rasa di depan Mako Polres Tebing Tinggi, Kamis (29/2/2024).

Dalam orasinya, para pendemo  menuntut Kepala Desa Penggalangan, Boini mundur dari jabatannya karena dinilai tidak bertanggung jawab atas penyaluran beras  bantuan sosial (bansos)

Informasi yang diterima wartawan dari salah seorang pendemo mengungkapkan, bahwa aksi ini dipicu atas adanya dugaan penyelewengan beras bansos yang disalurkan pemerintah pusat melalui Kantor Pos di awal Januari 2024 yang lalu.

Baca juga: Calon Kades dan Ratusan Warga Bakal Demo, Desak Bupati Dairi Tolak Hasil Pilkades Bakal Gajah

Kenyataannya, beras yang seharusnya dibagi di Kantor Pos diambil alih oleh Pemerintah Desa Penggalangan untuk dibagikan kepada penerima bansos.

Anehnya, warga yang seharusnya menerima beras bansos tersebut tidak kunjung dibagikan. Namun dibagikan kepada konstituen pendukung suami Kades Penggalangan inisial HH yang merupakan salah seorang Caleg dari Dapil V Kabupaten Serdang Bedagai.

Pantauan wartawan, di tengah aksi demo, salah seorang ibu bernama Surtana boru Manulang yang merupakan orator dalam aksi tersebut menerima telpon dari seseorang dengan kata-kata diduga pengancaman dan intimidasi.

Usai bertelepon dengan Kaur Desa, kepada wartawan, Surtana Manulang menjelaskan bahwa dia baru saja menjawab panggilan telepon dari Kaur Desa Penggalangan bernama Irma.

Baca juga: Melakukan Kekerasan, Satu dari 3 Pria yang Ngaku Polisi Ternyata Kades

Dalam telepon tersebut, Surtana Manulang mengaku diancam oleh Kaur Desa karena turut dalam aksi demonstrasi.

Dijelaskan Surtana, sebelum penyaluran beras bansos, Kaur Desa Irma menelpon saya untuk mengantarkan Kartu Keluarga ke rumah Kepala Dusun karena akan ada bantuan beras 10 kg dari pemerintah.

Tapi hingga saat ini saya belum menerima berasnya berbeda dengan warga yang lain seperti tebang pilih. Irma beralasan saya tidak bisa menerima bansos karena memiliki mobil angkutan (angkot) dan tidak mendukung suami Kades Boini inisial HH sebagai Caleg,,” kesal Boru Manullang.

Dijelaskan Surtana, beberapa hari yang lalu warga juga melakukan aksi di Kantor Camat Tebing Syahbandar dan usai aksi ini ada sebagian warga yang dibagikan berasnya setelah ada di demo.

Baca juga:Korupsi Dana Desa, Kades dan Kaur Keuangan Ditahan Kejari Deli Serdang

“Apabila ada bantuan dari pemerintah, jangan tebang pilih. Jangan karena hanya memihak mendukung HH sebagai caleg, jadi itu saja yang dibagi. Padahal beras itu merupakan beras bansos sehingga banyak warga yang  seharusnya sebagai penerima manfaat, tidak dibagikan pihak desa,” kata warga.

“Saat adanya pengancaman oleh Kaur Desa kepada salah seorang pendemo ini ditanyakan kepada Boini selaku Kades Penggalangan melalui chat whatsapp, Boini menjawab “Nanti saya tanyakan dulu pak, saya lagi di luar,” kata warga lagi.

Terpisah, Boini Kades Penggalangan saat dikonfirmasi wartawan via telpon tidak bersedia mengangkat ponselnya. (damanik/hm17)

Related Articles

Latest Articles