14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

BRGM RI Targetkan 373 Hektar Lahan Mangrove di Sumut Direhabilitasi

Deli Serdang, MISTAR.ID

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) menargetkan sebanyak 600.000 hektar lahan mangrove untuk direhabilitasi hingga tahun 2024. Hal ini sesuai Peraturan Presiden RI tahun 2020.

Untuk Sumatera Utara (Sumut) sendiri sepanjang 2022, ditergetkan sebanyak 373 hektare lahan mangrove untuk direhabilitasi.

Kepala BRGM RI Hartono mengatakan, untuk sebaran lokasi rehabilitasi tersebut tersebar di lima kabupaten/kota yakni, Kabupaten Asahan seluas 109 hektar, Kabupaten Deli Serdang 90 hektar, Kota Medan 14 hektar, Kabupaten Labuhanbatu Utara 89 hektar dan Kabupaten Langkat 71 hektar.

Baca Juga:Sumut Teken Kesepakatan Dukung Percepatan Rehabilitasi Hutan Mangrove

“Salah satu provinsi yang harus didorong percepatannya adalah di Sumatera Utara. Pelaksanaannya sudah mulai sejak 2021. Sementara target yang lebih besar lagi nanti akan dilakukan tahun 2023 dengan pendanaan dari Kementerian Keuangan dan World Bank,” ujar Hartono, Rabu (9/11/22).

Hartono mengungkapkan, pihaknya melakukan kunjungan ke Provinsi Sumatera Utara juga dalam rangka melihat persiapan pelaksanaan rehabilitasi tahun 2022 dan 2023.

“Alhamdulillah pelaksanaannya cukup baik di lapangan dan nanti siang kita akan sowan ke gubernur dan Forkopimda di Sumut untuk mendapatkan dukungan,” katanya saat diwawancarai dalam kunjungannya ke kawasan rehabilitasi mangrove Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Baca Juga:Masyarakat Belawan Unjuk Rasa Desak Restorasi Hutan Mangrove Atasi Banjir Rob

Menurut Hartono, beberapa kawasan mangrove di Sumatera Utara sudah mengalami kerusakan. Di antaranya disebabkan alih fungsi lahan menjadi tambak dan abrasi.

“Kerusakan mangrove seperti yang kita lihat kemarin di dua lokasi. Pertama di Belawan. Belawan itu rusak karena dikonversi menjadi tambak. Kayunya diambil untuk arang. Kemudian di Pantai Labu itu rusak karena abrasi,” ucapnya.

Ia mengatakan, kerusakan mangrove tidak terlepas dari pemenuhan kebutuhan masyarakat yang tidak terjawab dengan menjaga kelestarian hutan mangrove.

Baca Juga:Percepatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Sumut Kembalikan Fungsi Lahan

“Untuk itu dalam konteks rehabilitasi mangrove tentu kita melakukan sesuai penyebabnya. Harus berkaitan dengan masyarakat sekitar, rehabilitasi mangrove seyogyanya dapat memberi jawaban dari permasalahan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris BRGM RI Ayu Dewi Utari mengatakan anggaran rehabilitasi mangrove di Indonesia diprioritaskan di sembilan provinsi. Provinsi tersebut yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat.

“Target rehabilitasi di 9 provinsi seluas 3.548 hektar. Jadi itu anggaran dari APBN, dimungkinkan juga dari anggaran lain seperti CSR atau lainnya,” katanya.

Baca Juga:Identitas Diketahui, Perusak Hutan Mangrove di Langkat Diburu Petugas

Untuk di Sumatera Utara, proses rehabilitasi tahun 2022 ditargetkan selesai pada akhir Desember.

“Yang 373 hektar sedang dalam proses sekitar 59 persen. Paling lama Desember seharusnya sudah selesai karena sudah ditentukan per tahun anggaran,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles