Kemarau Panjang di Simalungun Ganggu Pertumbuhan Jagung


kemarau panjang di simalungun ganggu pertumbuhan jagung
Simalungun, MISTAR.ID
Kemarau berkepanjangan di Kabupaten Simalungun membuat para petani jagung galau dan takut akan potensi gagal panen.
Seperti amatan Mistar.id di Kecamatan Sidamanik, tampak pertumbuhan jagung di daerah tersebut tidak normal, dimana ketinggian antara jagung satu, dan yang lainnya berbeda.
Pengakuan petani di lokasi itu, penyebab tidak merata nya tinggi dan besarnya batang tanaman jagung, disebabkan panas terik matahari, yang sudah berlangsung lama.
“Tanah kering karena kemarau ini, jadi nya jagung kita tumbuh kerdil, besar nya tidak rata juga,” ucap petani Eta Siallagan, Rabu (24/7/24).
Baca juga: Krisis Harga Jagung, Distan Simalungun Segera Cek Lapangan
Dia mengeluhkan kondisi kemarau ini, namun untuk melakukan langkah antisipasi, para petani juga tidak bisa berbuat apa-apa.
“Yah mau gimana, mau kita siram, saluran irigasi yang ada di perladangan juga kering, kita hanya pasrah,” keluh Petani.
Terpisah, Pengamat Pertanian Ferry Simarmata menjelaskan, bahwa tanaman jagung merupakan tanaman yang sangat sensitif. Perubahan sekecil apapun, dapat menggangu pertumbuhannya, apalagi soal ketersediaan air.
Sebagai penanda awal yang dapat dilihat secara kasat mata jika tanaman jagung kekurangan air, adalah menggulungnya daun jagung.
Baca juga: Harga Jagung di Simalungun Anjlok, Dua Dinas Ini Diminta Turun ke Lapangan
Ini terjadi saat tanaman mencoba mempertahankan kelembapan. Hal ini bisa juga dilihat dari warna daun yang menguning dan pertumbuhan terhambat.
PREVIOUS ARTICLE
Masyarakat Minta Pemko Sibolga Prioritaskan Pedagang Setempat