Thursday, January 30, 2025
logo-mistar
Union
SIANTAR

Sekolah Alam Safari Nusantara Siantar Menciptakan Generasi Berkarakter Melalui Donasi Sukarela

journalist-avatar-top
By
Friday, July 21, 2023 20:21
35
sekolah_alam_safari_nusantara_siantar_menciptakan_generasi_berkarakter_melalui_donasi_sukarela

sekolah alam safari nusantara siantar menciptakan generasi berkarakter melalui donasi sukarela

Indocafe

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Sejumlah orang tua di Pematang Siantar memilih sistem pendidikan alam untuk mendidik anak-anak mereka.

Di halaman Sekolah Alam Safari Nusantara di Jalan Suka Mulia, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar, pagi itu, sekitar 30 anak berusia antara 4 dan 9 tahun berkumpul.

Mereka adalah siswa di sekolah alam. Di sini, anak-anak mengenakan pakaian beragam, bahkan mengenakan pakaian sehari-hari seperti di rumah mereka sendiri, berbeda dengan sekolah lain yang mayoritas mewajibkan seragam.

Beberapa wanita yang bekerja sebagai guru di tempat itu tampaknya berkumpul dengan belasan anak.

Beberapa anak berkejaran di halaman saat teman-teman mereka mendengarkan arahan guru.

Guru itu hanya memanggil anak-anak yang berlarian dan belajar dengan nada lembut, meminta mereka kembali ke kelompoknya, dan tidak ada suara bentakan yang terdengar.

Sekolah Alam Safari Nusantara adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang bekerja dalam bidang sosial masyarakat dan menawarkan pendidikan non-formal. Berdiri sejak 2019, PKBM ini menawarkan pendidikan non-formal.

Sekolah ini telah diizinkan, memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), dan diizinkan untuk mengeluarkan ijazah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Hal tersebut diceritakan pendiri Sekolah Alam Safari Nusantara, Farida Sitorus (30) saat ditemui Mistar.id di lingkungan sekolahnya, Jumat (21/7/23).

Farida menuturkan, Sekolah Alam Safari Nusantara memfokuskan pada empat pelajaran seperti, Iman dan Karakter, Akademik, Kepemimpinan, Kewirausahaan.

“Dan di sini kita juga ada kelas kreativitas, seperti membuat getuk dengan bahan gula dan garam dengan membuat daya cipta siswa itu tersebut,” ujarnya.

Baca juga : Peringati Hari Bumi Sedunia, Sekolah Alam Siantar Kampanye dengan Membagikan Bibit Tanaman

 Minim Pakai Buku, Siswa Terdiri Dari Berbagai Tingkatan

Farida mengatakan bahwa model pembelajaran di sini tidak menggunakan buku terlalu banyak, tetapi mereka tetap menggunakan Kurikulum Merdeka.

“Kami tetap mengikuti kurikulum merdeka, tetapi tidak terlalu kaku untuk menggunakannya, dan kami lebih banyak belajar dengan alam atau bersamanya.”

Sekolah ini juga menerima semua jenjang pendidikan, termasuk TK, SD, SMP, dan SMA. Saat ini, ada 16 siswa TK, 12 siswa SD, dan 2 siswa SMA, peningkatan dari 23 siswa tahun sebelumnya.

Menurutnya, pembelajarannya berbeda dari pembelajaran Sembilan Pilar Kemerdekaan karena belajar tentang lingkungan digabungkan, sedangkan pembelajaran akademik berbeda.

Para siswa juga diajarkan membuat ecobrick dan eco enzim untuk mengurangi sampah dan menjadikan hal-hal yang berguna.

“Seandainya semua anak di Siantar diajarkan untuk mengambil sedikit sampah setiap harinya mungkin tidak ada tumpukan sampah seperti di Tanjung Pinggir,” tuturnya.

Sekolah Alam Safari Nusantara saat ini dikelola sebanyak 4 orang Tenaga Pengajar, dengan fasilitas ataupun alat dukung belajar yang minim. Mereka juga membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.

“Sejauh ini banyak juga orang tua murid yang memberikan bantuan maupun warga yang ada di Pematang Siantar,” ungkapnya.

Menurut Farida, pendidikan itu sebenarnya ada standar yang harus dipenuhi dan untuk pendidikan yang terbaik pasti mahal.

Baca juga : Anak Rewel Pertama Kali Masuk Sekolah? Coba Tips Ini

“Orang harus mengeluarkan banyak biaya dan yang menikmati pasti kalangan menengah ke atas. Lantas  yang menengah ke bawah gimana? Di sini kami melakukan subsidi silang ambil peran, supaya semua lapisan masyarakat dapat menikmati pendidikan tersebut dan guru-guru di sini tidak akan ditemukan di tempat lainnya,” tandasnya.

 Biaya Tak Dipatok, Sukarela Orang Tua Siswa

Kontribusi bulanan atau sukarela diberikan untuk biaya sekolah di Nusantara Wild Safari.  Tidak masalah apa yang diberikan, karena bagi pengelola, yang terpenting adalah keinginan untuk memberi dan mendukung pembelajaran anak.

Menurutnya, biaya sekolah alam di Bali dan daerah lain mencapai jutaan rupiah. Namun, di sini, kami bukan mencari rupiah tetapi ingin membantu anak-anak yang ingin sekolah.

Farida menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan dengan Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar, seperti halnya sekolah formal dan non-formal lainnya.

Baca juga : Mendikbudristek Sebut Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Makin Terakselerasi

Sekolah Alam Safari Nasional memiliki tujuan untuk menjadi lebih independen dan meningkatkan kualitas siswa. Selain itu, dia mengatakan, “Kami juga sedang berdoa semoga Tuhan mengutus orang-orang yang dapat memberikan uang dan hatinya, agar kami dapat membuat asrama.”

Awal mula Farida mendirikan sekolah alam ini adalah ketika dia menjadi pemulung. Dia merasa empati dan ingin menyelamatkan anak-anak dari tiga jenis penindasan: kemiskinan, kebodohan, dan kejahatan.

Siswa sebagian besar berasal dari Pematang Siantar, tetapi ada juga siswa dari Tanah Karo yang datang untuk belajar di Alam Safari Nusantara.. (Abdi/hm19).

journalist-avatar-bottomRedaktur Tengku Bobby Lesmana