Perjalanan Hidupnya Mirip ‘Baling-Baling Bambu’, Kapoldasu Siap Jadi Dosen Terbang


perjalanan hidupnya mirip baling baling bambu kapoldasu siap jadi dosen terbang
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu), Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi memberikan kuliah umum di aula Universitas HKBP Nommensen (UHKBPN) Kota Pematangsiantar, pada Jumat (13/3/20).
Di hadapan rektor Prof DR Sanggam Siahaan MHum, dekan, dosen dan ratusan mahasiswi UHKBPN beserta seluruh hadirin yang memadati aula, Martuani mengaku siap jadi dosen terbang.
“Kebetulan bapak rektor, saya juga pernah jadi dosen. Jadi saya bisa mengajar, sekaligus saya tawarkan ke Universitas Nommensen, kalau tenaga pengajar kurang, saya bisa jadi dosen terbang,” tukas Martuani yang sebelumnya meminta agar dalam memberikan kuliah umumnya, ia bisa jalan-jalan mengitari aula.
“Untuk apa saya datang kesini. Adalah untuk memberikan motivasi. Sebelum kita masuk, saya mau tanya, adong do parhuta-huuta di son (ada anak kampung atau pedalaman di sini, red). Coba angkat tangan,” cecar Sormin yang kemudian menceritakan bahwa ia dulunya adalah anak pedalaman di daerah Tapanuli Utara.
“Saya lahir di dusun yang tidak ada di dalam peta, di sebuah desa kecil, namanya Lobu Sonak (Lumban Sormin Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara,red),” ungkap Martuani yang kembali menegaskan bahwa kedatangannya ke acara tersebut adalah untuk memberi support atau motivasi.
“Jangan kamu pernah menyerah kepada keadaan, jangan kamu pernah tunduk dengan kemiskinan,” tegas Martuani yang mengungkapkan bahwa di kampung halamannya hanya dihuni penduduk sebanyak 23 kepala keluarga (KK) dan tidak ada listrik.
Dalam memberikan kuliah umumnya, Martuani yang berkali-kali mendapat aplus atau tepuk tangan dari para hadirin, menceritakan perjalanan karirnya. “Ini saya, orang kampung, sudah tiga kali jadi Kapolda. Saya Kapolda Papua Barat, kurang lebih 7 bulan. Saya dicopot. Kemudian naik jadi bintang dua. Kapolda Papua, 8 bulan. Lalu jadi asisten operasi Kapolri. Hari ini, kamu melihat saya disini,” bebernya.
“Saya meninggalkan kampung saya tahun 79, saya merantau ke Jawa Tengah. SMA saya di Jawa Tengah, SMA Negeri 1 Pati. Apa yang ingin saya sampaikan berkaitan dengan riwayat hidup saya. Orang kampung itu pasti bodoh, tapi kalau dia mau belajar, dia akan bisa,” sambung Martuani yang mengisahkan bagaimana ia sewaktu SMA mau dikeluarkan dari tempatnya bersekolah.
“Waktu saya SMA, saya mau dikeluarkan. Tahu kenapa, semua nilai 4, hanya satu yang nilainya 6, tahu kenapa 6, ada yang tahu gak, saya kasih hadiah nanti. Siapa yang bisa jawab, hanya satu nilai 6,” ujar Martuani meminta hadirin untuk menjawabnya. Seorang mahasiswa menyebutkan nilai itu adalah nilai pelajaran Agama. “Karena hanya pelajaran Agama yang bisa nilai 6, sebab dari kecil kita sudah belajar Agama,” jawabnya.
“Terimakasih, benar sekali,” kata Martuani yang kemudian menanyakan apakah yang menjawab itu memiiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM). “Punya, pak” jawabnya. “Kalau punya, tidak saya kasih hadiah,” ujar Martuani yang kemudian kembali ke topik pembicaraannya.
“Betul, hanya agama saja yang nilainya 6. Mengapa 6, karena siswanya cuma saya sendiri. Saya mau dikeluarkan. Jangankan pelajaran, nama temanku pun aku tak tahu. Biasanya di kampung saya, namanya si Bonur, si Tiur, si Lambok. Tiba-tiba, saya di Jawa Tengah, harus mengenal teman saya, namanya Sri Rezeki Kusumaningsih. Untungnya, guru saya baik,” tukas Martuani.
Pada kesempatan itu, Martuani menyebutkan bahwa perjalanan hidupnya mirip baling-baling bambu Doraemon yang penuh dengan keajaiban. “Mengapa ini saya ceritakan, karena saya tahu disini adalah civitas akademika, masyarakat ilmiah, masyarakat yang cerdas berpikir. Maka kamu harus smart, untuk itu saya datang. Di akhir cerita, saya lulus SMA dengan predikat terbaik,” ungkap Martuani diikuti tepuk tangan para hadirin.
“Jadi kamu harus ingat, kalau kamu rajin belajar, kalau kamu bersungguh-sungguh, pasti berhasil,” cecar Martuani yang menyebutkan bahwa apabila ada mahasiswa yang mendapatkan nilai buruk, dipastikannya mahasiswa tersebut tidak bersungguh-sungguh dalam belajar. “Dan untuk itulah saya datang ke sini, untuk memotivasi kamu agar sungguh-sungguh belajar,” tukasnya.
Reporter: Ferry Napitupulu.
Irjen Pol Drs Martuani Sormin MSi disambut tortor Simalungun sebelum memasuki aula Universitas HKBP Nommensen Kota Pematangsiantar.
PREVIOUS ARTICLE
Suspek Korona Asal Siantar Dirujuk Ke RSUD Adam Malik