Program MBG Dimulai di Siantar-Simalungun, Ini Pandangan Pengamat


Menu hidangan MBG yang akan disantap siswa SMP Negeri 7 Pematangsiantar. (f:jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, Senin (19/5/2025). Program yang digagas pemerintah ini diyakini tak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian lokal.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Ekonomi Universitas Simalungun, Dr. Darwin Damanik, yang menilai program MBG akan memberikan dampak ekonomi berganda (multiplier effect) bagi daerah. Ia menekankan keterlibatan UMKM, petani, dan nelayan lokal dalam program ini akan memperkuat fondasi ekonomi akar rumput.
“UMKM pasti akan makin menggeliat. Mereka tidak hanya jadi penyedia makanan, tapi juga menyerap tenaga kerja lokal. Ini artinya tingkat pengangguran di Siantar dan Simalungun bisa ditekan,” ujar Darwin kepada Mistar.
Baca Juga: Menu MBG di Pematangsiantar Bervariasi, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Irit Bicara
Darwin menyebutkan, pelibatan pelaku usaha lokal dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi ini membuka banyak peluang. Mulai dari lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan UMKM, hingga pertumbuhan usaha kecil yang berkelanjutan.
“Kalau program MBG ini dikelola dengan baik, dampaknya bisa sangat luas. Pertumbuhan ekonomi daerah bisa terkerek naik,” ujarnya.
Meski demikian, Darwin mengingatkan agar pengawasan ketat diterapkan, khususnya dalam kualitas makanan yang disalurkan. Menurutnya, kepercayaan publik harus dijaga agar manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat.
“Kekurangan yang terjadi di daerah lain harus jadi pelajaran. Jangan sampai terulang di Siantar dan Simalungun,” tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemilihan mitra pelaksana program secara adil dan merata, agar semua UMKM yang memenuhi syarat bisa terlibat dan tumbuh bersama melalui kebijakan ini. (abdi/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Pembangunan RSUD Parapat Bergantung Pada Dana Pemerintah Pusat