22.1 C
New York
Saturday, September 7, 2024

Wartawan Harian Mistar Jadi Narasumber RRI Tentang Pilkada Damai

Sibolga, MISTAR.ID

Untuk mensosialisasikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Damai, Radio Republik Indonesia (RRI) Sibolga menggelar siaran langsung pada Pro 2 yang disiarkan secara langsung di seluruh programa 2, dan ditembuskan ke Siaran RRI Pusat, lalu dipancarkan ke seluruh jaringan RRI di seluruh Indonesia.

Acara yang digelar di Muhsin Cafe, pada Jumat (6/9/24) di perempatan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasar belakang, Kecamatan Sibolga Kota itu menghadirkan orang narasumber.

Salah satu di antarnya Poltak Tarihoran jurnalis senior dari Harian Mistar, dan mantan praktisi penyelenggara Pemilu, Syafran Matondang yang sudah beberapa kali bertugas di Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tapteng.

Baca juga:Langkat Deklarasi Pilkada Damai

Dalam dialog yang berlangsung sedikitnya 1 jam tersebut berlangsung ‘hangat’. Pasalnya, dialog yang dipandu Abdul Jalil mendapat respons, baik pengunjung yang berada di lokasi kafe yang letaknya strategis, juga para pendengar RRI. Kesemuanya dapat dijawab kedua narasumber.

Sesuai topik yang dibahas tentang ‘Menciptakan Pilkada Damai’, dari sisi jurnalistik, Poltak yang juga pernah sebagai Akademisi itu mengupas tentang data dan fakta yang terjadi pada saat Pilkada untuk konteks Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

“Kedua daerah ini pernah mengalami pengalaman buruk beberapa tahun lalu. Karena diduga pihak penyelenggara tak menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya, maka ketika itu Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tapteng dibakar. Begitu juga di Kota Sibolga, beberapa kantor pemerintah sempat diamuk massa,” kata Poltak.

Maka untuk menghindari terjadinya kasus seperti itu, lanjut mantan dosen ini, beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk mengantisipasinya adalah pihak penyelenggara baik KPU maupun Bawaslu mestilah menjalankan tupoksinya sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku. Selain itu, penyelenggara mesti menjalin kerja sama yang baik dengan pihak jurnalis.

Baca juga:Pemuda Tanjung Balai Komit Wujudkan Pilkada Damai dan Bangun Kota

“Karena para jurnalis yang berada di tengah masyarakat lebih dulu dapat informasi, pihak penyelenggara mesti merangkulnya,” sambung Poltak.

Mantan Ketua Bawaslu Tapteng, Syafran Matondang, sepakat dengan pernyataan itu. “Sebagai praktisi pengawas Pemilu beberapa kali, saya selalu bermitra dengan pers, sehingga berbagai informasi, permasalahan dapat kita antisipasinya dan dicarikan solusinya,” ucap Syafran.

Di akhir pernyataan, kedua narasumber sepakat bahwa peran media atau pers sangat besar peranannya untuk menciptakan Pilkada Damai.

Deny Siahaan, Bagian Pemberitaan RRI Sibolga mengaku, program untuk menciptakan Pilkada Damai, sebagai salah satu program acara dari RRI yang diberikan pada pihaknya.

Baca juga:Polres Simalungun Bersama Forkopimda, Paslon dan Parpol Tanda Tangani Kesepakatan Pilkada Damai

“Rencana ke depan atau dalam waktu dekat, ada lanjutan program ini, untuk mensukseskan penyelenggaraan Pilkada, sekaligus memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang berkualitas. Tentunya, narasumber nya juga harus berkualitas, sehingga para pendengar RRI dapat diberikan pencerahan,” kata Deny. (feliks/hm16)

Related Articles

Latest Articles