Thursday, March 6, 2025
home_banner_first
PERISTIWA

Satu Orang di Dairi Tewas Disambar Petir saat Berteduh, Dua Lainnya Selamat

journalist-avatar-top
By
Rabu, 5 Maret 2025 10.09
satu_orang_di_dairi_tewas_disambar_petir_saat_berteduh_dua_lainnya_selamat_

Kedua korban selamat saat dirawat di RSUD Sidikalang, Rabu (5/3/2025). (f: manru/mistar)

news_banner

Dairi, MISTAR.ID

Rikky Hutabarat, 22 tahun, meninggal dunia disambar petir saat berteduh di gubuk perladangannya. Sementara dua orang selamat yaitu adik Rikky bernama Ingot Obama Hutabarat, 14 tahun, dan temannya Matius Adytia, 13 tahun, yang kini dirawat di RSUD Sidikalang.

Peristiwa ini terjadi di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, Selasa (4/3/2025).

Ditemui di RSUD Sidikalang, Rabu (5/3/2025), dua korban selamat saat ini kondisinya sudah membaik. Namun, baik Ingot dan Adytia mengaku masih trauma dan sedih atas kejadian yang mereka alami. Terlebih Ingot harus merelakan kepergian abangnya untuk selama-lamanya.

Ingot kemudian menceritakan kejadian itu dari awal, sembari meminta pihak rumah sakit agar mengizinkan dia untuk melihat jasad abangnya sebelum dikebumikan hari ini.

Ingot dan Adytia bekerja di ladang marga Sitanggang/br Gultom memetik asam gelugur sehubungan libur sekolah. Sementara Rikky bekerja di ladang orang tua mereka yang berjarak 100 meter dari lokasi Ingot dan Adytia bekerja.

Sekitar pukul 16.00 WIB pada Selasa (4/3/2025), terjadi hujan deras disertai angin kencang. Ingot dan Adytia berlari menemui Rikky di gubuk ladang abangnya bekerja. Saat mereka berteduh, tiba-tiba suara petir keras menyambar gubuk yang membuat ketiganya terlempar.

"Saya tidak tau apa yang terjadi, kami hanya berteriak histeris meminta pertolongan dengan kondisi tergeletak tidak berdaya," ujar Ingot.

Setelah lebih kurang 30 menit berteriak, ayah Ingot, Halasson Hutabarat yang hendak menderes tuak (maragat tuak) mendengar suara mereka. Halasson yang melihat anakanya tergeletak langsung meminta pertolongan kepada warga.

"Kami bertiga langsung dievakuasi ke kampung dan sempat dikuburkan ke lumpur di sawah warga, namun abang saya Rikky sudah tidak bernyawa," ucap Ingot dengan menangis sambil menunjukkan luka bakar di pinggang kirinya.

Rikky Hutabarat, korban meninggal merupakan anak ke empat dari enam bersaudara dan Ingot anak bungsu dari pasangan Halasson Hutabarat dengan Nurma Girsang. Sementara Matius Adytia Lumban Gaol anak kedua dari pasangan Nelson Lumban Gaol dengan Derita Purba.

Mereka merupakan warga Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi dan korban selamat, Ingot dan Adytia adalah siswa SMPN 3 Pegagan Hilir. (manru/hm24)