22 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Update, 137 Bangunan Rusak Akibat Gempa Yogyakarta

Yogyakarta, MISTAR.ID

Berdasarkan hasil pembaruan hingga Sabtu (1/7/23) pukul 02.30 WIB, BPBD Yogyakarta menyebutkan 137 bangunan alami kerusakan akibat gempa yang berpusat di 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada Jumat (30/6/23).

“Totalnya, terdapat 137 bangunan yang mengalami kerusakan di wilayah DIY akibat gempa pada Jumat malam kemarin,” ujar Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD DIY, Danang Samsurizal, Sabtu (1/7/23).

Sebaran kerusakan tersebut terjadi di Kabupaten Gunungkidul dengan total 79 unit, Kabupaten Bantul 35 unit, Kabupaten Kulon Progo 20 unit, dan Kabupaten Sleman sebanyak tiga unit.

Dari total 137 bangunan yang mengalami kerusakan, sebanyak 106 unit merupakan bangunan rumah. Sebanyak 102 unit yang mengalami kerusakan ringan dan empat unit yang mengalami kerusakan sedang.

Baca juga: Gempa Yogyakarta, Warga Tewas dan Rumah Rusak

Sementara itu, fasilitas perkantoran yang terdampak mencapai 12 unit. Dengan 11 unit mengalami kerusakan ringan dan satu unit mengalami kerusakan sedang.

“Selain itu, juga ada lima unit fasilitas rumah ibadah dan tiga unit fasilitas usaha yang mengalami kerusakan ringan,” lanjutnya.

Kerusakan kategori ringan juga terjadi pada dua unit fasilitas pendidikan, dua unit fasilitas kesehatan, serta tiga kandang ternak milik warga. Pada beberapa jaringan listrik, tiang listrik, dan trafo listrik terjadi hal yang sama.

Danang menyampaikan bahwa korban terdampak gempa, baik secara langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder) menyebabkan satu orang meninggal di Bantul dan sembilan orang lainnya luka-luka.

Baca juga: Kemenkes Minta Warga yang Terdampak Gempa di Yogyakarta Menghubungi 119

Korban luka terjadi di Kabupaten Bantul (lima orang), Kabupaten Gunungkidul (dua orang), serta Kabupaten Sleman dan Kulon Progo masing-masing satu orang. Petugas dan relawan gabungan saat ini tengah berupaya menangani dampak gempa di Yogyakarta.

“Selain membantu korban yang terdampak, kami juga mendirikan tenda untuk para penyintas, menyediakan logistik pangan, dan melakukan evaluasi cepat mengenai dampak dan kebutuhan yang diperlukan,” tambah Danang. (tempo/hm20)

Related Articles

Latest Articles