Saturday, March 22, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo, Dewan Pers: Ini Bentuk Kekerasan terhadap Media

journalist-avatar-top
Jumat, 21 Maret 2025 09.01
teror_kepala_babi_ke_kantor_tempo_dewan_pers_ini_bentuk_kekerasan_terhadap_media

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu. (f:ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menegaskan bahwa pengiriman kepala babi ke Kantor Tempo merupakan bentuk kekerasan terhadap pers. Aksi teror tersebut dinilai sebagai upaya intimidasi terhadap media.

"Pengiriman kepala babi dengan mengatasnamakan Cica BAP (Bocor Alus Politik) adalah tindakan kekerasan terhadap pers," ujar Ninik saat dihubungi pada Kamis (20/3/2025) malam mengutip Kompas.

Ninik menambahkan, aksi tersebut jelas merupakan bentuk teror dan intimidasi yang bertujuan menakut-nakuti wartawan. Ia menilai tindakan seperti ini kerap dilakukan oleh pihak-pihak yang merasa terpojok namun enggan bertanggung jawab.

"Sebagai Ketua Dewan Pers, saya mengimbau kepada semua pihak yang keberatan atas pemberitaan untuk menggunakan hak jawab mereka dengan sebaik-baiknya," ujar Ninik.

Insiden ini terjadi pada Rabu (19/3/2025) ketika Kantor Tempo menerima paket berisi kepala babi yang kedua telinganya telah terpotong.

Paket tersebut dibungkus dalam kotak kardus yang dilapisi styrofoam dan ditujukan kepada Francisca Christy Rosana atau yang akrab disapa Cica, seorang wartawan desk politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik (BAP).

Paket tersebut diterima oleh satpam Kantor Tempo sekitar pukul 16.15 WIB. Cica baru mengetahui adanya kiriman tersebut keesokan harinya, Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, setelah kembali dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.

Setelah mengetahui ada paket untuknya, Cica membawa kotak tersebut ke dalam kantor. Ketika styrofoam dibuka, Hussein melihat isinya berupa kepala babi yang sudah dimutilasi di bagian telinga. Mereka kemudian membawa kotak tersebut keluar gedung untuk diperiksa lebih lanjut.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, mengecam aksi ini sebagai bentuk teror terhadap kebebasan pers.

"Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini," ujar Setri.

Sebelumnya, siniar Bocor Alus Politik membahas isu banjir di Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Belum diketahui apakah ada kaitan antara isi siniar tersebut dengan teror yang diterima. (kcm/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES