Saturday, March 22, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-laki, Warga Panik dan Mengungsi

journalist-avatar-top
Jumat, 21 Maret 2025 08.10
letusan_dahsyat_gunung_lewotobi_lakilaki_warga_panik_dan_mengungsi

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus Jumat (21/3/2025) pagi. (f:dok. pga lewotobi laki-laki/mistar)

news_banner

Flores Timur, MISTAR.ID

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami letusan dahsyat pada Kamis (20/3/2025) malam, menyebabkan kepanikan warga.

Warga Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, berlarian mencari tempat aman, sementara sebagian besar mengungsi ke Desa Boru dan wilayah perbatasan antara Kabupaten Flores Timur dan Sikka.

Seorang warga Desa Hokeng Jaya, Delfis Henakin, 30 tahun menyampaikan bahwa sejak pukul 05.00 Wita dini hari tadi, beberapa warga telah kembali ke rumah masing-masing. Namun, sebagian lainnya masih bertahan di lokasi pengungsian sambil menunggu situasi benar-benar aman.

“Letusan kali ini sangat dahsyat, disertai dentuman keras dan gemuruh yang menggetarkan. Beberapa desa seperti Nobo, Nurabelen, Lewoawan, dan Riangrita bahkan terkena hujan pasir, kerikil, dan lumpur,” ungkap Delfis, Sabtu (21/3/2025) seperti dilansir dari Kompas.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, mengatakan bahwa pemerintah segera melakukan evakuasi terhadap warga terdampak. “Kami masih melakukan rapat koordinasi dan akan segera memberikan informasi lebih lanjut mengenai proses evakuasi,” ujarnya.

Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 Wita. Data seismograf mencatat erupsi dengan amplitudo maksimum 47.6 mm dan durasi sekitar 11 menit 9 detik.

Tinggi kolom abu mencapai sekitar 8.000 meter di atas puncak atau 9.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, condong ke arah barat daya dan barat.

Akibat letusan ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki kembali dinaikkan menjadi ‘Awas’. Warga di sekitar kawasan rawan bencana diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna menghindari risiko lebih lanjut. (kcm/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES