Jakarta, MISTAR.ID
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai, seharusnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Ashari melaporkan perihal dugaan penerimaan gratifikasi berupa pemberian kue ulang tahun (ultah).
Ini diutarakan Juru Bicara (Jubir) Bidang Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri merespons viralnya video yang memperlihatkan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan kue ulang tahun untuk orang nomor 1 di KPU RI itu.
“Itu nyata ada, apa, satu yang jelas benturan kepentingan. Itu kan sudah sangat jelas ya, karena kan memang kewenangan dari KPU, lalu partai ini kan sejalan. Suatu saat ada kepentingan yang dapat berhadapan,”sebutnya kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa (19/3/24).
Baca juga:KPU Sumut: Belum Ada Gugatan Terhadap Hasil Pemilu 2024
Kata Ali, seorang penyelenggara negara saat mendapat apapun yang berkaitan dengan jabatannya, maka seharusnya melapor ke lembaga antirasuah.
“Adapun nanti makanan itu bakal dibagikan ke panti dan seterusnya, bisa saja seperti itu dilakukan. Prinsipnya, penerimaan itu tetap dilaporkan ke KPK, apapun bentuknya,” tandasnya.
Sedangkan Hasyim menerangkan, jika video yang memuat dirinya dikasih kue ulang tahun (ultah) dari calon anggota legislatif (caleg) PSI itu justru disiapkan dirinya. Diketahui Hasyim lahir di Pati, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada 3 Maret 1973 lalu.
Baca juga:Menko Polhukam Pastikan Besok Rekapitulasi Nasional KPU Selesai
Disebutkan, caleg PSI dimaksud hanya ikut merekam video dan makan. Hasyim juga menegaskan, seluruh saksi yang hadir ketika rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat nasional juga ikut merayakan ultahnya.
“Tak ada pemberian kue dari PSI, karena saya yang menyajikan dan menyuguhkan di sela-sela rapat pleno,” tukasnya, seraya meminta para wartawan untuk bertanya langsung kepada orang yang sudah merekam video tersebut. (rmol/ant/hm16)
