Sunday, April 20, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Hendak Bubarkan FPI, Pangdam Jaya Dapat Dukungan Dari Ketua Komisi I DPR RI

journalist-avatar-top
Sabtu, 21 November 2020 09.46
hendak_bubarkan_fpi_pangdam_jaya_dapat_dukungan_dari_ketua_komisi_i_dpr_ri

hendak bubarkan fpi pangdam jaya dapat dukungan dari ketua komisi i dpr ri

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengapresiasi keberanian Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, karena langsung bertindak setelah Panglima TNI bersama bersama PangKostrad, Koopssus, Kopassus, Marinir, Paskhas, pada 15 November 2020 lalu menegaskan “Jangan Biarkan Persatuan dan Kesatuan Hilang”.

“Kita dukung langkah TNI dalam mengamankan persatuan dan kesatuan Indonesia,” tegas Meutya. Dia menyatakan, sangat mendukung Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam menegakkan Persatuan di Jakarta.

“Ketegasan memang dibutuhkan saat ini, jika dibiarkan akan menjadi bibit pemecah bangsa Indonesia,” ujar Meutya yang berasal dari Fraksi Golkar ini, Jumat (20/11/20).

Menurutnya, keberadaan organisasi yang disebut Pangdam Jaya dapat memecah persatuan, saat ini sudah sangat meresahkan.

Baca Juga:Anggotanya Mengulah, TNI Terpaksa Bayar Ganti Rugi Rp788 Juta

“Kita lihat sendiri mereka dengan sewenang-wenang menutup jalan ataupun memasang poster/baliho di sembarang tempat. Indonesia adalah negara hukum, mereka harus patuh pada aturan yang berlaku di Indonesia. Tidak ada yang boleh merasa melebihi hukum. Jika tidak mau menurut aturan Indonesia, silahkan bubar atau tinggalkan Indonesia,” ujar Meutya.

Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyatakan, bahwa dirinya memerintahkan Prajurit TNI untuk menurunkan baliho bergambar wajah Habib Rizieq Syihab.

“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu,” kata Mayjen Dudun. Dudung menegaskan, ada aturan yang harus dipatuhi terkait pemasangan baliho. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa paling benar.

“Kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya,” tegasnya.

Baca Juga:Oknum Prajurit TNI-AD Penyerangan Polsek Ciracas Dipecat!

Dudung meminta tidak ada pihak yang seenaknya dan coba-coba dengan TNI. Dudung bahkan meminta FPI dibubarkan dan tidak bersikap seenaknya.

“Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri. Saya katakan, itu (penurunan baliho) perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam,” ujarnya.

Tak hanya itu, Dudung menegaskan pihaknya akan menindak tegas jika ada yang mengganggu persatuan. Ia juga menyinggung soal umat Islam, yang seharusnya bertutur kata dan bersikap baik.

“Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan. Jangan merasa mewakili umat Islam, tidak semua, banyak umat Islam yang berkata, berucap, dan bertingkah laku baik,” tegas Dudung.(cnbc/hm10)

REPORTER:

RELATED ARTICLES