10.7 C
New York
Friday, May 10, 2024

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Letusan Capai 700 Meter

Selain itu, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Penumpukan material vulkanik di jalur utama guguran di Gunung Semeru berpotensi meningkatkan risiko bencana. Kesiapan mitigasi dan kewaspadaan yang tinggi diperlukan oleh semua pihak terkait dampak aktivitas vulkanik yang ditimbulkan oleh gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini.

Komandan Pos Pantau Curah Kobokan, Sugiyono, menyatakan bahwa ada penumpukan material vulkanik di jalur utama guguran yang berlangsung dari bukaan kawah hingga ke sekitar bukit Mentuk.

Baca juga: Akses Malang-Lumajang Belum Aman, Dua Jembatan Tertutup Abu Semeru

“Situasi ini semakin serius karena setiap hari terjadi penambahan guguran dan longsoran material di sepanjang jalur tersebut,” kata Sugiyono.

Sugiyono juga mencatat bahwa kubah lava semakin tinggi dan hampir sejajar dengan kanan dan kiri bukaan kawah, termasuk hingga ke tepi yang lebih jauh di arah Malang. Kondisi ini menjadi lebih berisiko selama musim hujan, sehingga memerlukan antisipasi yang cermat.

Menurut Sugiyono, tindakan antisipatif perlu diambil di wilayah dataran atau kaki gunung untuk mengurangi risiko potensial.

Baca juga: Gunung Semeru di Jatim Erupsi, Jepang Beri Peringatan Ancaman Tsunami

“Hal ini sangat penting karena arah pergerakan awan panas guguran tidak dapat diprediksi, terutama selama musim hujan,” tutupnya. (berbagai sumber/hm20)

Related Articles

Latest Articles