13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Gunung Dukono Semburkan Abu Vulkanik Hingga 2.600 Meter

Maluku Utrara, MISTAR.ID

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Dukono di Maluku Utara menyemburkan abu vulkanik setinggi setinggi 2.600 meter dari kawah. Petugas Pos Pengamatan Gunung Dukono, Bambang Sugino, memastikan letusan terjadi pada pukul 07.24 WIT.

“Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi masih berlangsung,” ungkapnya, Minggu (19/11/23).

Akibat letusan abu vulkanik ini, PVMBG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas, pendakian, dan mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius dua kilometer.

“Masyarakat di sekitar Gunung Dukono diingatkan untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut guna menghindari dampak abu vulkanik pada sistem pernapasan,” tambahnya.

Baca juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Letusan Capai 700 Meter

Gunung Dukono, dengan ketinggian 1.335 meter, saat ini berada pada status Level II atau Waspada. Permukiman terdekat berjarak 11 kilometer dari puncak gunung api tersebut.

Pada Sabtu (18/11/23), PVMBG telah mencatat adanya asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal setinggi 200-3.000 meter dari puncak gunung api tersebut. Sejak kemarin, terdapat 49 kali gempa letusan dengan amplitudo 6-34 milimeter dan durasi gempa antara 30,36 sampai 73,14 detik.

Selain itu, terdapat satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 30 milimeter, S-P 8,59 detik, dan durasi gempa 62,37 detik. Serta 17 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 sampai 34 milimeter, S-P 11,05 sampai 43,57 detik, dan durasi gempa 50,57 sampai 166,29 detik.

“Satu kali gempa tremor menerus juga tercatat dengan amplitudo 0,5 sampai 6 milimeter, dengan amplitudo dominan dua milimeter,” tambahnya.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini

Meskipun masyarakat menganggap letusan Gunung Dukono sebagai peristiwa biasa, karakteristik erupsi gunung api ini bersifat eksplosif dan efusif, menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava. Sejak 1 Januari hingga 19 November 2023, PVMBG mencatat sebanyak 25 kali letusan di Gunung Dukono. (detik/hm20)

Related Articles

Latest Articles