15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Tanggapi Isu Pengoplosan Beras Bulog, DPRD Medan Minta Satgas Pangan dan Pemko Tingkatkan Pengawasan

Medan, MISTAR.ID

Isu adanya beras bulog yang dioplos di Kota Medan ditanggapi Komisi III DPRD. Guna membahas isu tersebut, Komisi III menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Perum Bulog Wilayah Sumut, Perum Bulog Cabang Medan, PUD Pasar Kota Medan dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, Senin (20/2/23).

Hasil rapat itu menyimpulkan, isu adanya beras bulog yang dioplos tersebut adalah hoaks atau tidak benar. Rapat juga menyimpulkan bahwa kabar pengoplosan beras itu hanya kesalahan persepsi belaka. “Dapat kami pastikan bahwa isu itu tidak benar, itu kabar hoaks, ini hanya masalah persepsi saja,” ucap Pimpinan Wilayah Bulog Sumut Arif Mandu dalam RDP di ruang rapat Komisi III DPRD Medan itu.

Dalam RDP yang dipimpin Ketua Komisi III Afif Abdillah dan diikuti Sekretaris Komisi Hendri Duin serta Anggota Komisi R Muhammad Khalil Prasetyo dan Edward Hutabarat tersebut, Arif mengatakan, bahwa pergantian kemasan beras dari karung 50 kg menjadi karung 5 kg bukanlah bentuk oplosan.

Baca Juga:Polda Sumut Pastikan Isu Beras Bulog Dioplos di Medan Tidak Benar

“Jadi beras Bulog dengan ukuran 50kg itu diganti kemasannya menjadi 5kg agar terjangkau oleh masyarakat. Namun untuk harga tetap mengikuti HET (Harga Eceran Tertinggi), yaitu Rp9.950/kg atau Rp49.750/kemasan 5kg,” kata Arif.

Dijelaskan Arif, pada dasarnya Bulog menjual beras dengan kualitas baik tersebut ke Pemko Medan melalui PUD Pasar yang bekerjasama dengan PT Pilar Grup. Setelahnya, PUD Pasar mendistribusikan beras tersebut melalui pasar-pasar yang ada di Kota Medan. “Jadi selama dijual dengan mengikuti HET sebesar Rp9.950/kg, maka tidak ada masalah,” jelasnya.

Senada dengan Arif, Kadis Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan Benny Iskandar Nasution mengatakan, bahwa isu pengoplosan beras tersebut adalah kesalahan persepsi. “Jadi kemasan atau karung 50kg memang diubah menjadi karung 5kg, sifatnya hanya untuk membantu masyarakat dalam membeli beras. Kalau membeli beras 50kg, pasti banyak yang tidak mampu walaupun harga per kilogramnya murah. Untuk itu dibuat dengan kemasan 5kg, namun sesuai HET,” kata Benny.

Baca Juga:Isu Oplos Beras Bulog, Kemendag dan Mabes Polri Sidak ke Pasar Sei Sikambing Medan

Selain itu, Benny juga memastikan walaupun secara visual kemasan tersebut tertulis merk tertentu, namun kemasan beras tersebut tetap tertulis kata ‘Bulog’. “Untuk kemasan 5kg pun kita pastikan ada tulisan ‘Bulog’ nya di karung beras itu. Artinya, masyarakat tetap tahu kalau itu adalah beras Bulog. Dan yang pasti kemasannya kita buat lebih baik,” tuturnya.

Sementara itu, Dirut PUD Pasar Kota Medan Suwarno juga menegaskan bahwa perubahan kemasan tersebut semata-mata hanya memudahkan masyarakat untuk membeli beras kualitas dengan harga terjangkau.

“Dan terbukti animo masyarakat sangat tinggi terhadap beras bulog ini. Dalam sehari, kita menjual 20 sampai 30 ton beras bulog dengan HET tersebut, respon masyarakat sangat positif. Harapan kami, setiap harinya Bulog bisa meningkatkan supply berasnya hingga 50 ton,” sebutnya.

Baca Juga:Ingat! Pedagang Jangan Coba-coba Oplos Beras Bulog

Menanggapi penjelasan Perum Bulog, PUD Pasar dan Dinas Koperasi UKM Perindag, Ketua Komisi III DPRD Medan Afif Abdillah meminta semua pihak agar dapat melakukan pengawasan terhadap pendistribusian beras bulog. “Alhamdulillah, bila kabar ini tidak benar atau hoaks. Meskipun begitu, tetap harus ada pengawasan yang serius. Masalah beras ini penting, sebab ini masalah hajat hidup orang banyak,” tegas Afif.

Sekretaris Komisi III Hendri Duin juga meminta Pemko Medan melalui PUD Pasar dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang memanfaatkan pendistribusian beras bulog untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok.

“Masalah sembako ini gak boleh main-main, ini masalah kebutuhan hidup. Apalagi soal beras, komoditi beras ini sangat berpengaruh dengan tingkat inflasi. Harga beras ini harus kita jaga, supaya inflasi juga tetap terjaga,” pungkasnya.(rahmad/hm15)

Related Articles

Latest Articles