11.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Isu Oplos Beras Bulog, Kemendag dan Mabes Polri Sidak ke Pasar Sei Sikambing Medan

Medan, MISTAR.ID

Tim dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Mabes Polri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Sei Kambing Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Helvetia, Kamis (16/2/23).

Informasi yang dihimpun, kedatangan tim gabungan menindaklanjuti adanya informasi beras Bulog yang diperjualbelikan dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) resmi Bulog.

Disebut-sebut, dalam sidak tersebut tim gabungan menemukan adanya beras Bulog ukuran 50 kg dioplos ke ukuran 5 kg dengan merek Bagus dan dijual dengan harga premium sebesar Rp9.200 per kilonya.

Baca juga:Ingat! Pedagang Jangan Coba-coba Oplos Beras Bulog

Kadis Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Benny Iskandar saat dikonfirmasi membantah informasi tersebut.

Benny menyebut, bahwa tim gabungan Kemendag dan Mabes Polri melakukan sidak ke Pasar Sei Sikambing dan Pusat Pasar karena memang adanya informasi pengoplosan beras Bulog tersebut.

“Dari sidak itu tidak ditemukan adanya pengoplosan beras Bulog itu. Jadi informasi itu tidak benar,” ucap Benny.

Dijelaskan Benny, adapun distributor yang ditunjuk Bulog yakni PT Pilar Group. Selanjutnya PT Pilar Group yang mendistribusikan ke masyarakat.

“Dari Bulog berasnya dalam ukuran 50 kg, lalu PT Pilar Group mengemas kembali ke ukuran 5 kg untuk dijual kepada masyarakat dengan harga sesuai HET sebesar Rp49.750,” jelasnya.

Sementara itu, Dirut PUD Pasar Suwarno saat dikonfirmasi menyebut bahwa informasi adanya pengoplosan tersebut tidak benar.

“Tadi memang ada beras Bulog ukuran 50 kg ditemukan di toko, tapi kita tidak tahu bagaimana kelanjutannya, karena orang ramai juga,” ucap Suwarno.

Saat disinggung bagaimana stok beras, Suwarno mengklaim bahwa stok beras saat ini untuk Kota Medan aman sampai Lebaran Idul Fitri 1444 H.

“Meski begitu, kita tetap butuh supply lebih banyak lagi dari Bulog. Karena memang permintaan saat ini mulai Februari 15-20 ton. Harapan kita PUD Pasar, paling tidak dalam 1 hari harus ada 50 ton untuk putaran kemasan. Karena kalau 2 ton tidak sampai 1 jam saja habis dijual di pasar,” kata Suwarno.

Baca juga:Ingat! Pedagang Jangan Coba-coba Oplos Beras Bulog

Sedangkan Wakil Wali Kota Medan H Aulia Rachman saat dikonfirmasi dengan tegas akan menindaklnjuti informasi tersebut dan meminta Wali Kota Medan untuk memberikan atensi serta Ditkrimsus Poldasu segera memeriksa oknum-oknum yang terlibat dalam pengoplosan beras Bulog.

“Kondisi masyarakat saat ini sangat memprihatinkan, ditambah lagi Pemerintah Kota Medan juga tengah berusaha menahan laju inflasi. Permasalahan ini harus diselesaikan dan diseret ke ranah hukum. Kita harap Wali Kota bisa memberi perhatian serius atas temuan ini,” tegas Aulia.

Dikatakan Aulia, bahwa sebelumnya Dirut Perum Bulog Budi Waseso juga tidak terima dengan impor beras yang cukup banyak, tapi harga beras tidak turun.

“Ada indikasi monopoli beras Bulog 50 kg, ini akan merugikan masyarakat. Intinya kita berharap instruksi tegas Pak Wali Kota kepada pihak kepolisian agar masalah ini bisa diselesaikan. Apalagi ini menjelang bulan Ramadhan. Semua keputusan ada di tangan Pak Wali Kota,” ungkap Aulia. (rahmad/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles